Indonesia naikkan batas usia merokok, larang penjualan rokok satuan

Indonesia menaikkan batas usia minimum untuk membeli rokok menjadi 21 tahun dari 18 tahun sebagai bagian dari serangkaian perubahan peraturan kesehatan yang dimaksudkan untuk mengekang kebiasaan mematikan di negara dengan salah satu tingkat merokok tertinggi di dunia.

Sebagai negara berpenduduk 270 juta orang, Indonesia merupakan salah satu produsen tembakau terbesar di dunia dan terdapat sekitar 70 juta perokok dewasa di sana, kata Organisasi Kesehatan Dunia dalam survei tahun 2021.

Dalam peraturan pemerintah yang ditandatangani Presiden Joko Widodo minggu lalu, Indonesia menaikkan batas usia minimum bagi orang yang ingin membeli rokok menjadi 21 tahun dan melarang penjualan sebatang rokok, alternatif murah yang umum di toko-toko pinggir jalan.

Peraturan tersebut dimaksudkan untuk “menurunkan prevalensi perokok dan mencegah perokok usia dini,” kata peraturan tersebut. Di antara ketentuannya adalah pelarangan penjualan rokok dalam jarak 200 meter (656 kaki) dari sekolah dan taman bermain.

Peraturan tersebut berlaku segera.

Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan dalam survei tahun 2023 bahwa 7,4 persen perokok dari 70 juta perokok di negara ini berusia antara 10 hingga 18 tahun, dengan kelompok usia 15-19 tahun menjadi kelompok usia dengan jumlah perokok terbanyak.

Peraturan baru ini juga melarang penjualan rokok konvensional dan rokok elektronik di “aplikasi elektronik komersial” dan situs media sosial.

Iklan rokok di media sosial juga dilarang. Sanksi atas pelanggaran berkisar dari teguran tertulis hingga larangan sementara untuk mengiklankan rokok.

Ketentuan baru tentang periklanan akan mulai berlaku dalam dua tahun.

Para pendukung anti merokok mengatakan beberapa peraturan baru tidak cukup untuk mengekang kebiasaan merokok.

Tubagus Haryo Karbyanto, seorang advokat pengendalian tembakau, mengatakan beberapa ketentuan memang bagus, seperti ketentuan yang mengatur rokok elektronik, tetapi pemerintah harus mengeluarkan peraturan pelaksanaan teknis untuk memastikan pemantauan dan penegakan hukum.

Manik Marganamahendra, seorang advokat pengendalian tembakau di kalangan remaja, juga mengatakan penegakan batas usia minimum harus lebih ketat, dengan verifikasi identitas, misalnya.

Murah dan meluas, Indonesia juga telah mencoba untuk mengekang merokok dengan menaikkan tarif cukai produk tembakau hampir setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir, termasuk sebesar 10 persen tahun ini.

Sumber