Apple Watch mendeteksi detak jantung pengguna yang rendah
Moore, yang merupakan mantan eksekutif teknologi, mengatakan bahwa dia sedang dalam perjalanan ke bandara ketika dia mulai merasa “sedikit pusing dan sedikit pingsan”.
“Seperti pria pada umumnya, saya berpikir, 'Saya akan pergi ke Starbucks. Itu akan menyelesaikan masalah,'” jelas Moore sebelum dia menerima pemberitahuan dari apel Jam tangan yang dikenakannya.
“Ponsel saya mulai berbunyi dan mengatakan 'detak jantung rendah', yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Jadi saya melihatnya… detak jantung saya turun menjadi 32. Dan ponsel itu terus-menerus memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres,” kata Moore. Ia kemudian menghubungi istrinya yang membawanya ke rumah sakit.
“Dokter itu tiba-tiba datang dan berkata, 'Ini tidak baik. Ini tidak baik. Anda perlu alat pacu jantung sekarang,'” kata Moore.
Apa kata dokter
Omid Yousefian, ahli elektrofisiologi jantung di Sansum Clinic Cardiology yang merawat Moore berkata, “Ya, jam tangannya berperan besar dalam menyelamatkan hidupnya”.
“Saat ini, 25% dari populasi yang berusia di atas 40 tahun … memiliki risiko tinggi mengalami fibrilasi atrium,” jelas Yousefian.
“Bagi kami para dokter, gejala adalah hal yang paling penting. (Moore) diberi tahu oleh jam tangannya bahwa detak jantungnya lambat dan ia menghubungkannya dengan gejala yang dialaminya. Jadi ia tidak menunggu. Ia tidak duduk. Ia datang langsung ke rumah sakit. Jadi ia mengambil langkah yang sangat cerdas,” kata Yousefian kepada publikasi tersebut.
