Pabrik Kendal bisa pasok anoda untuk 1,5 juta mobil listrik: menteri

Pabrik yang diresmikan Bapak Presiden hari ini berkapasitas 80 ribu ton (anoda per tahun), cukup untuk memproduksi 1,5 juta mobil listrik.

Jakarta (ANTARA) –
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pabrik anoda baterai lithium di Kendal, Jawa Tengah, mampu memasok anoda untuk produksi 1,5 juta mobil listrik setiap tahunnya.

“Pabrik yang diresmikan Bapak Presiden hari ini kapasitasnya 80 ribu ton (anoda per tahun), itu sudah cukup untuk memproduksi 1,5 juta mobil listrik,” ujarnya saat meresmikan pabrik tersebut yang disaksikan secara daring di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.

Menurut menteri, pabrik tersebut akan menjadi yang terbesar di Indonesia, dan karenanya dapat mendukung produksi kendaraan listrik (EV) di dalam negeri.

Ia menggarisbawahi, keberhasilan Indonesia dalam membangun hilirisasi dan mengembangkan ekosistem otomotif dan baterai tidak lepas dari arahan Presiden Joko Widodo dan konsistensi pemerintah dalam menghentikan ekspor bijih nikel.

Ia mengatakan, dengan dibukanya pabrik anoda baterai tersebut, ekosistem industri baterai lithium Indonesia akan semakin lengkap.

“Sesuai dengan tugas yang diberikan Bapak Presiden kepada kami, (yakni) tidak hanya mengembangkan baterai lithium saja, tetapi juga yang berbahan dasar nikel katode, maupun katode LFP (lithium ferro-phosphate), dan saat ini sedang dibangun pabrik EV di Indonesia,” imbuhnya.

Pada hari Rabu, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik anoda baterai lithium yang terletak di kawasan ekonomi khusus di Kendal, yang diharapkan dapat memperkuat ekosistem kendaraan listrik Indonesia.

Presiden menyampaikan apresiasi atas selesainya pembangunan pabrik tahap pertama hanya dalam waktu 10 bulan sejak ditandatanganinya perjanjian kerja sama di Beijing, Tiongkok, pada Oktober 2023.

Ia mengatakan Indonesia masih mengimpor grafit alam dari Afrika untuk produksi anoda. Namun, untuk memasok grafit buatan, Indonesia mengandalkan kilang yang dikelola perusahaan migas sendiri, yaitu PT.Pertamina, di Riau.

Berita Terkait: Jokowi harapkan pabrik anoda baterai baru dukung ekosistem kendaraan listrik
Berita Terkait: Baterai penting untuk transisi energi bersih: Menteri Pandjaitan

Penerjemah: Muhammad Harianto, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024

Sumber