Prabowo Berkomitmen Terus Bangun Ibu Kota Baru Indonesia

SAYAPresiden terpilih Indonesia, Prabowo Subianto, mengatakan bahwa ia berkomitmen untuk “melanjutkan, dan jika memungkinkan menyelesaikan” ibu kota baru, menghilangkan ketidakpastian mengenai apakah pemimpin baru tersebut akan meninggalkan proyek bernilai miliaran dolar dari pendahulunya untuk mengejar agenda kebijakannya sendiri.

Prabowo, yang akan dilantik sebagai presiden kedelapan negara itu pada bulan Oktober, memperkirakan ibu kota baru itu akan “berjalan secara fungsional” dalam empat hingga lima tahun, ungkapnya kepada wartawan pada hari Senin di sela-sela kunjungannya ke ibu kota baru yang disebut Nusantara.

Ia dan Presiden petahana Joko Widodo tengah meninjau ibu kota baru menjelang perayaan Hari Kemerdekaan yang dijadwalkan akan diselenggarakan di kawasan itu pada 17 Agustus. Sejumlah pengamat politik dan ekonom mempertanyakan apakah Prabowo akan melanjutkan proyek ibu kota baru tersebut mengingat fokusnya adalah mengalokasikan dana untuk kebijakan kesejahteraannya.

Jokowi, demikian sebutan sang pemimpin, juga memimpin rapat kabinet lengkap pertamanya di ibu kota baru pada hari Senin. Ia membawa puluhan pejabat tinggi termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk rapat di kota baru tersebut, yang dibangun di dalam hutan Kalimantan dan berjarak lebih dari 1.200 kilometer di timur laut Jakarta.

Baca selengkapnya: Presiden Indonesia Joko Widodo Pernah Menjadi Simbol Harapan Demokrasi—Rencananya untuk Ibu Kota Baru Mewakili Warisan yang Lebih Kelam

Presiden yang akan lengser tersebut telah berusaha meredakan keraguan atas masa depan proyek senilai $35 miliar tersebut sejak kepala ibu kota baru tersebut mengundurkan diri pada bulan Juni. Dengan kemajuan yang lambat dan tidak adanya investasi asing yang mengikat, Jokowi meningkatkan kunjungan ke lokasi dan mengeluarkan kebijakan baru untuk membangun sebanyak mungkin sebelum masa jabatannya berakhir.

Jokowi telah mengundang selebriti lokal dan memimpin rapat kabinet kecil di Nusantara pada bulan Juli, saat ia juga untuk pertama kalinya menggunakan kantor dan tidur di istana presiden yang baru. Kali ini, ia akan menginap selama tiga hari, terbang kembali ke Jakarta untuk menyampaikan pidato penting pada tanggal 16 Agustus, kemudian terbang lagi ke Nusantara untuk Hari Kemerdekaan.

Meski Jokowi pernah berkunjung, Nusantara belum resmi menjadi ibu kota negara sampai presiden mengeluarkan keputusan yang mengalihkan statusnya dari Jakarta.

Sumber