Anggaran Terakhir Presiden Indonesia Jokowi Mungkin Menguji Rencana Besar Prabowo

Presiden Indonesia Joko Widodo kemungkinan akan mendorong defisit anggaran negara mendekati batas resmi sebesar 3% dari produk domestik bruto dalam rencana pengeluaran terakhirnya, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang program kebijakan besar penggantinya.

Jokowi, yang merupakan nama panggilan pemimpin yang akan lengser, pada 16 Agustus akan mengumumkan rencana fiskal yang akan mencakup tahun pertama pemerintahan Presiden terpilih. Prabowo Subiantoyang akan menjabat pada bulan Oktober. Dengan defisit tahun berjalan yang membengkak karena melemahnya rupiah mendorong ke atas biaya pembiayaan dan subsidi, analis memperkirakan kekurangan pada tahun 2025 pada kisaran atas yang diusulkan sebesar 2,3%-2,8% dari PDB.

Sumber