“Mereka adalah musuh rakyat, dan kita harus pergi dari sini,” kata pemimpin protes itu, yang mengenakan topeng hitam dan kacamata hitam.
Di ujung jalan yang berlawanan, sekelompok puluhan pengunjuk rasa pro-Israel di belakang barikade polisi muncul, yang semakin meningkatkan ketegangan.
Setelah beberapa saat, pengunjuk rasa pro-Palestina kembali berhadapan dengan garis polisi antihuru-hara, di mana petugas memberikan perintah lagi untuk bubar.
Petugas polisi kemudian mencoba mengarahkan para pengunjuk rasa menjauh dari konsulat melalui jalan sempit, yang dibuat oleh tembok polisi bersepeda, ke jalan-jalan lain.
Itu tidak berhasil: Para pengunjuk rasa membentuk kembali kelompok mereka dan mulai berbaris pada rute dadakan melalui pusat kota Chicago.
Mereka berbaris di beberapa jalan yang lalu lintasnya tidak diblokir, pada satu titik menabrak taksi dengan penumpang di dalamnya.
Setelah beberapa blok, petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara mulai secara bertahap mengepung kelompok pengunjuk rasa di berbagai persimpangan.
Beberapa kali, polisi dengan perlengkapan anti huru hara menghentikan laju protes, mengawal awak media dari kerumunan, melakukan sejumlah penangkapan, dan memerintahkan pengunjuk rasa yang tersisa untuk pergi sebelum mereka membiarkan kerumunan yang semakin menyusut untuk terus maju.
Aksi itu berakhir di sudut jalan Monroe dan Canal, tempat polisi akhirnya menghentikan protes tersebut, memerintahkan orang-orang untuk bubar untuk terakhir kalinya sebelum tampak menangkap banyak pengunjuk rasa yang tersisa.
Konsulat Jenderal Israel di Midwest mengatakan pada Selasa malam bahwa pihaknya “terkejut melihat kekerasan selama protes di depan kantor kami.”
“Ini sama sekali tidak damai dan sama sekali bertentangan dengan semangat DNC,” katanya dalam sebuah pernyataan. “Minoritas vokal ini tidak mewakili mayoritas bipartisan rakyat Amerika yang berdiri teguh dalam mendukung Israel.”
Konsulat tersebut mengatakan bahwa mereka “sangat kecewa dengan dukungan berkelanjutan yang diberikan walikota terhadap protes anti-Israel di Chicago, khususnya selama DNC, dan ketidakpeduliannya yang berkelanjutan terhadap komunitas besar pro-Israel dan Yahudi di kota tersebut.”
Ia juga mengatakan pihaknya berterima kasih kepada petugas penegak hukum yang melindungi kota selama konvensi berlangsung.
Ini adalah hari kedua berturut-turut para pengunjuk rasa bentrok dengan polisi. Pada hari Senin, 3.000 hingga 6.000 pengunjuk rasa muncul untuk Koalisi Berbaris pada pawai pembukaan DNC. Protes itu sebagian besar berlangsung damai, kecuali satu insiden ketika puluhan pengunjuk rasa melanggar barikade di titik yang paling dekat dengan arena tempat berlangsungnya konvensi. Lebih dari 10 orang ditangkap, kata Pusat Informasi Gabungan DNC 2024 dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya pada hari Selasa, Snelling mengatakan polisi “siap menghadapi tantangan” dalam mengawasi protes tersebut.
Mereka yang ikut serta dalam pelanggaran pada hari Senin tidak mewakili pawai secara keseluruhan, katanya.
“Dalam protes itu, ada orang-orang yang hanya ingin menggunakan hak Amandemen Pertama mereka,” katanya.
