Perdana Menteri Marape menyambut Presiden terpilih Republik Indonesia

Perdana Menteri James Marape menyambut Presiden Republik Indonesia yang baru terpilih, Prabowo Subianto ke negara tersebut pagi ini untuk Pertemuan Bilateral selama satu hari.

Perdana Menteri Marape pada konferensi pers di Hotel Stanley di Port Moresby menyoroti bahwa telah ada tiga pertemuan antarnegara yang difokuskan pada peningkatan hubungan dari perspektif masyarakat ke masyarakat dan bisnis ke bisnis.

Dialog antara Republik Indonesia dan Papua Nugini bersifat positif dan akan terus berlanjut.

Bapak Marape menekankan bahwa hubungan antarpemerintah antara kedua negara telah kuat sejak tahun 1975 ketika PNG memperoleh kemerdekaan.

Dialog dan pertukaran yang sedang berlangsung antara kedua negara sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan hubungan.

“Kedua negara memiliki sejarah kerja sama dan dialog yang panjang, yang telah berkontribusi pada hubungan antarpemerintah yang kuat,” kata Marape.

Penekanan pada interaksi antarmasyarakat dan bisnis ke bisnis menyoroti komitmen untuk membina hubungan yang lebih dalam melampaui sekadar hubungan diplomatik.

Ia menekankan bahwa Indonesia merupakan ekonomi terbesar ke-14 di dunia. Fokusnya adalah pada peningkatan interaksi antarmasyarakat dan pertukaran bisnis. Jelas bahwa kedua pihak menghargai hubungan tersebut dan ingin memperkuatnya lebih jauh.

Presiden Subianto menyampaikan rasa terima kasih kepada PM Marape dan para pemimpin negara atas sambutan hangat tersebut.

Ia mengakui bahwa dirinya belum resmi dilantik sebagai presiden Indonesia dan karenanya tidak hadir sebagai kepala pemerintahan, namun ia mengapresiasi upacara indah yang digelar untuknya di bandara.

Bapak Subianto berterima kasih atas keramahtamahan yang ditunjukkan kepadanya meskipun tidak sedang dalam kapasitas resminya sebagai presiden.

“Perdana Menteri Marape mengunjungi Jakarta pada tanggal 15 Juli dan bertemu dengan kepala pemerintahan. Saya menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan tersebut dan memuji ketulusan, persahabatan, dan kebijaksanaan Perdana Menteri sebagai seorang pemimpin.

Ia menekankan pentingnya membina dan meningkatkan persahabatan dan hubungan antara PNG dan Indonesia serta Kepala Pemerintahan.

Sumber