ADB Pertahankan Prakiraan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024 di 5 Persen

Jakarta. Bank Pembangunan Asia (ADB) mempertahankan prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 tidak berubah sebesar 5 persen dalam laporan terbarunya.

Produk domestik bruto (PDB) Indonesia juga diperkirakan tumbuh pada kecepatan yang sama sebesar 5 persen tahun depan, menurut edisi bulan Juli dari Asian Development Outlook ADB. Permintaan domestik menjadi pendorong utama pertumbuhan Indonesia.

“Konsumsi swasta meningkat, didorong oleh belanja sosial pemerintah dan terkait pemilu, penurunan inflasi untuk produk nonpangan, dan peningkatan gaji pegawai negeri sipil,” demikian bunyi penjelasan laporan tersebut tentang ekonomi Indonesia.

ADB juga menulis bahwa Indonesia telah menyaksikan lonjakan konsumsi publik.

“(Hal itu) melampaui kontribusi negatif terhadap pertumbuhan dari ekspor neto, akibat lemahnya permintaan global dan harga komoditas yang tidak stabil. Selain itu, pendekatan bisnis yang hati-hati selama periode pemilihan memperlambat pertumbuhan investasi,” demikian bunyi laporan tersebut.

Sebagai konteks, Indonesia menyelenggarakan pemilu satu hari terbesar di dunia pada bulan Februari yang diikuti oleh ratusan juta warga Indonesia untuk memilih presiden berikutnya. Negara ini akan menyelenggarakan pemilu lagi pada bulan November ini di mana warga Indonesia akan memilih kepala daerah mereka.

ADB tidak mengubah proyeksi inflasi Indonesia sebesar 2,8 persen untuk tahun ini dan tahun depan.

Proyeksi PDB masih dalam kisaran Bank Indonesia. Bank sentral mengatakan bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh antara 4,7 hingga 5,5 persen pada tahun 2024.

ADB juga tidak merevisi perkiraan pertumbuhan PDB untuk ekonomi Asia Tenggara lainnya.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalahkan Malaysia yang diperkirakan tumbuh 4,5 persen pada 2024 dan 4,6 persen pada tahun berikutnya. Vietnam dan Filipina diperkirakan tumbuh lebih cepat, yakni 6 persen pada 2024. ADB juga mempertahankan proyeksi pertumbuhan PDB Vietnam untuk 2025 sebesar 6,2 persen. Hal yang sama berlaku untuk Filipina. Secara keseluruhan, kawasan Asia Tenggara diperkirakan tumbuh 4,6 persen tahun ini dan lebih cepat lagi, yakni 4,7 persen pada 2025.

Tag: Kata Kunci:

Sumber