TymeBank akan diluncurkan di Indonesia, melanjutkan fokus di Asia Tenggara

Bank Tymebank digital Afrika Selatan dengan simpanan nasabah sebesar R4 miliar ($222 juta), akan diluncurkan di Indonesia pada akhir tahun 2024. Ini adalah pasar ketiga bank tersebut di Asia Tenggara, setelah diluncurkan di Filipina pada Oktober 2022 dan Vietnam pada Januari 2024.

Di Indonesia, perusahaan tidak akan segera mengajukan izin perbankan, tetapi akan menawarkan produk pinjamannya, Merchant Cash Advance, kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Perusahaan menggunakan strategi serupa di Vietnam.

“Kami melihat peluang besar dengan potensi keuntungan yang baik dalam sektor pinjaman usaha kecil di Indonesia dan kawasan ini,” kata ketua Tyme Group Coen Jonker kepada TechCabal.

“Kami juga dapat membangun merek kami lebih cepat karena butuh lebih banyak waktu dan uang untuk mendapatkan lisensi perbankan lengkap dan infrastruktur yang siap dan berjalan.”

Didirikan pada tahun 2018 oleh Coenraad Jonker dan Tjaart van der Walt, TymeBank berfokus pada masyarakat berpenghasilan rendah dan UKM.

Didukung oleh Tencent, British International Investment, dan Africa Rainbow Capital (ARC) milik Patrice Motsepe, TymeBank telah mengumpulkan $316 juta. Saat ini sedang mengumpulkan dana Seri D sebesar $150 juta dan berencana untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New York pada tahun 2028.

Dengan lebih dari 60 juta UKM Dan akses terbatas Selain pembiayaan tradisional, Indonesia menghadirkan peluang pasar bagi TymeBank untuk mengembangkan bisnis pinjaman pedagangnya. Perusahaan ini telah menyalurkan $100 juta kepada lebih dari 60.000 usaha kecil di Afrika Selatan.

Operasi perusahaan di Filipina melaporkan kerugian sebesar 2,47 miliar peso Filipina ($42 juta) pada tahun 2023, tahun pertama operasinya. Menurut Jonker, perusahaan tersebut bertujuan untuk mencapai titik impas pada tahun 2025 dan mencapai profitabilitas setahun penuh di Afrika Selatan pada tahun 2024.

TymeBank akan menjangkau 10 juta nasabah di Afrika Selatan dan 5 juta di Filipina pada Oktober 2024. “Di Filipina, kami telah mencapai setengah dari total basis nasabah yang kami capai di Afrika Selatan selama enam tahun dalam dua tahun, jadi itu adalah kisah pertumbuhan yang luar biasa,” kata Jonker.

Sementara itu, kombinasi pasar Asia Tenggara antara lingkungan regulasi yang bersahabat dan pasar potensial yang luas telah membuat TymeBank fokus pada kawasan tersebut. Di masa mendatang, bank tersebut tidak akan mengesampingkan kemungkinan ekspansi ke Afrika, dengan Jonker mengatakan langkah tersebut hanya masalah “kapan dan bukan apakah”.

Dapatkan buletin teknologi Afrika terbaik di kotak masuk Anda



Sumber