Perdana menteri telah membatalkan kontrak helikopter pemerintah yang diperkirakan bernilai £40 juta.
Rishi Sunak dikritik karena penggunaan helikopter selama bertugas di No 10.
Kontrak tersebut hendak diperbarui, tetapi sekarang dibatalkan oleh Downing Street dan Kementerian Pertahanan.
Hal ini dirancang untuk menggambarkan sebuah perubahan dengan pemerintahan sebelumnya – menjelang pidato di mana perdana menteri akan mengemukakan berbagai hal tidak akan menjadi “bisnis seperti biasa” ketika parlemen kembali minggu depan.
Rishi Sunak menggunakan jet dan helikopter RAF untuk penerbangan domestik lebih sering daripada tiga perdana menteri Inggris sebelumnyasebuah investigasi BBC menemukan pada tahun 2023.
Berbicara mengenai pembatalan tersebut, sumber Partai Buruh mengatakan bahwa “layanan helikopter VIP milik Partai Konservatif” merupakan simbol “sangat boros” dari pemerintahan mereka yang “sama sekali tidak berhubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh seluruh negara”.
“Sudah sepantasnya layanan ini dihentikan,” imbuh sumber tersebut, seraya mengklaim bahwa pemerintah “berusaha mengendalikan keuangan publik.”
Mereka berkata: “Itu memberi tahu Anda segalanya bahwa, di atas lubang hitam senilai £22 miliar yang ditiupkan Partai Konservatif ke dalam keuangan publik, prioritas Rishi Sunak adalah mempertahankan layanan helikopter VIP-nya.
“Partai Konservatif meninggalkan warisan yang tak termaafkan. Ini hanyalah satu langkah untuk menunjukkan kepada rakyat Inggris bahwa, bersama Partai Buruh, mereka memiliki pemerintahan yang akan menepati janji perubahan kami, dan memperbaiki fondasi ekonomi kami.”
Sementara itu, pemerintah juga telah memulai kembali proses rekrutmen penasihat keamanan nasional baru.
Rishi Sunak telah menunjuk Jenderal Gwyn Jenkins untuk mengambil alih peran tersebut – menggantikan Sir Tim Barrow.
Namun diketahui bahwa Downing Street kini telah mengambil keputusan untuk membatalkan penunjukan tersebut – dan memulai kembali prosesnya.
Sebuah sumber menekankan Jenderal Jenkins masih dapat melamar.
