PIK 2 yang Didukung Miliarder Salim Gandakan Proyek Kawasan Wisata Indonesia Senilai ,6 Miliar

Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2)—pengembang properti Indonesia yang didukung oleh miliarder Antoni Salim dan pengusaha Sugianto Kusuma—menggandakan investasinya dalam proyek kawasan wisata senilai 40 triliun rupiah ($2,6 miliar) di kota pesisir utara Jakarta.

Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta itu membeli lahan tambahan seluas 232 hektare seharga 6,5 ​​triliun rupiah, sehingga luas kawasan wisata itu menjadi lebih dari 1.800 hektare. Kompleks yang luas di Provinsi Banten itu akan dilengkapi area safari, lapangan golf, hotel, dan sirkuit balap motor internasional setelah rampung pada tahun 2060. Proyek itu akan terhubung dengan Jakarta dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta melalui jalan tol Katara sepanjang 40 kilometer, yang saat ini sedang dibangun dan diharapkan akan dibuka dalam waktu satu tahun.

Investasi tambahan akan didanai dari $420 juta yang diperoleh PIK 2 dari dua penempatan saham swasta bulan ini. Saham tersebut sepenuhnya dibeli oleh pemegang saham pengendali PIK 2, Multi Artha Pratama, perusahaan patungan 50-50 oleh Salim dan Kusuma.

PIK 2 menyatakan optimismenya terhadap upaya pengembangan properti komersialnya, dengan alasan permintaan yang kuat. Pada paruh pertama tahun 2024, perusahaan melaporkan prapenjualan sebesar 3,3 triliun rupiah, memenuhi 60% dari target tahunannya sebesar 5,5 triliun rupiah. Kavling tanah komersial menjadi pendorong utama, menyumbang 1,6 triliun rupiah, atau hampir setengah dari total.

Pada bulan Agustus, PIK 2 membuka Swissôtel Nusantara, hotel bintang lima pertama di ibu kota baru Indonesia, Nusantara. Dioperasikan oleh grup hotel Prancis Accor, hotel dengan 191 kamar dan suite ini memiliki jendela besar dari lantai hingga langit-langit yang menghadap ke hutan di sekitarnya. PIK 2 memegang 11% saham di hotel tersebut, yang merupakan bagian dari properti serbaguna senilai $1,3 miliar yang sedang dikembangkan oleh konsorsium taipan Indonesia yang dipimpin oleh Kusuma.

Anthoni Salim dan keluarganya, dengan kekayaan bersih sebesar $10,3 miliar, menduduki peringkat kelima dalam daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia yang diterbitkan pada bulan Desember 2023. Salim mengepalai grup Salim yang terdiversifikasi, yang memiliki minat yang mencakup makanan, perbankan, dan energi. Indofood, divisi makanan grup tersebut, adalah salah satu produsen mi instan terbesar di dunia, yang menghasilkan pendapatan sebesar $7 miliar tahun lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, Salim juga telah melakukan investasi besar di sektor pertambangan, mengakuisisi saham signifikan di perusahaan-perusahaan seperti Bumi Resources, Medco Energy, dan Amman Mineral.

Sumber