'Tolong, Tolong, Tolong' dengarkan 'Short n' Sweet' –

Ketika berbicara tentang Musik Sabrina Carpenter, Saya biasanya menyukainya atau membencinya. Saya punya beberapa lagunya yang tersebar di daftar putar saya, tetapi saya jarang mendengarkan albumnya sampai habis. Secara historis, lagu-lagunya tidak begitu berkesan bagi saya.

Jadi ketika saya mengatakan bahwa rilisan terbarunya, “Singkat dan Manis,” adalah album yang tidak boleh dilewatkan, saya tidak menggunakan judul itu dengan enteng. Faktanya, ini adalah satu-satunya album yang saya dengarkan sejak dirilis pada hari Jumat.

Kesuksesan “Short n' Sweet” seharusnya tidak mengejutkan, mengingat popularitas dua singel album tersebut, “Kopi Espresso” Dan “Tolong Tolong Tolong.”Kedua lagu ini menjadi indikator kekuatan album ini: kecerdasan, humor, dan variasi suara.

“Espresso,” singel pertama album tersebut, menjadi viral dan memperkenalkan pendengar baru pada kecerdasan Carpenter yang jenaka dan kecintaannya pada makna ganda. Lirik seperti “Aku tahu aku akan memberikannya padamu lewat Mountain Dew” mudah untuk dilewatkan, tetapi dengan merilis “Espresso” sebagai singel, Carpenter menyiapkan pendengar untuk album yang penuh dengan permainan kata-kata ini. Kecerdasannya paling menonjol pada lagu keenam album tersebut, “Tempat Tidur Chem.“Saya pikir lagu ini adalah salah satu yang terbaik di album ini, menampilkan ketukan yang adiktif dan lirik yang cerdas dan genit.

Meskipun makna di balik beberapa lirik lebih terbuka daripada yang ada di “Espresso,” lagu-lagu seperti “Bed Chem” adalah contoh hebat tentang bagaimana Carpenter dengan mulus memadukan yang eksplisit dengan yang lucu, menghasilkan musik yang jujur, tanpa filter, dan bebas.

Pelukan Carpenter terhadap kebebasan seksual dan pergaulan bebas, bersamaan dengan ketukan lagu yang memikat dan vokal yang sempurna, yang menjadikan lagu kesepuluh dalam album ini, “Juni,” sebuah lagu yang menonjol. Keterbukaannya menciptakan hubungan yang intim antara dirinya dan pendengarnya. Misalnya, pada “Juno,” ia dengan jujur ​​menggambarkan betapa ia tertarik pada pasangannya.

“Aku menunjukkannya pada teman-temanku, lalu kami saling tos/ Maaf jika kamu merasa diobjektifkan/ Tidak bisa menahan diri, hormon sedang tinggi/ Beri aku lebih dari sekedar kupu-kupu,” katanya bernyanyi.

Meskipun sentimen Carpenter pada “Juno” terasa tulus, penyampaiannya condong ke arah humor, suatu sifat yang meresap dalam album tersebut. Ini menunjukkan bagaimana ia tidak menganggap dirinya sendiri, maupun lagu-lagunya, terlalu serius dan mendorong para pendengarnya untuk melakukan hal yang sama.

Ekspresi dirinya yang tak terkendali membuat “Juno” menjadi lagu favorit saya di album ini. Lagu ini penuh percaya diri, ceria, dan melodinya yang enak didengar menjadikannya lagu yang paling sering saya putar minggu ini.



Sumber