JAKARTA (Reuters) – Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya tetap pada hari Rabu, seperti yang diharapkan, dengan mengatakan bahwa level saat ini tetap konsisten dengan upaya untuk menahan inflasi dan mengelola pergerakan nilai tukar rupiah.
Suku bunga acuan BI Rate selama tujuh hari, yang dikenal sebagai Suku Bunga Bank Indonesia (BI), dipertahankan pada 6,25%, seperti yang telah terjadi sejak April, sesuai dengan ekspektasi dari 35 ekonom yang disurvei oleh Reuters. BI juga tidak mengubah suku bunga kebijakan lainnya.
Gubernur Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut akan memastikan inflasi tetap dalam kisaran sasaran pada tahun 2024 dan 2025, sementara fokus kebijakan jangka pendek diarahkan pada penguatan rupiah dan menarik arus masuk.
BI telah berfokus pada pengelolaan volatilitas rupiah, termasuk melalui intervensi di pasar mata uang dan obligasi, dengan inflasi yang sudah berada dalam kisaran targetnya sejak pertengahan tahun lalu.
Nilai tukar rupiah telah mengalami pelemahan tahun ini karena menguatnya dolar AS serta kekhawatiran investor mengenai kehati-hatian fiskal Jakarta di bawah pemerintahan baru yang akan mulai menjabat pada bulan Oktober.
Mata uang tersebut telah pulih sekitar 2% dalam beberapa minggu terakhir sejak mencapai titik terendah dalam empat tahun bulan lalu.
(Laporan Gayatri Suroyo, Stefanno Sulaiman dan Fransiska Nangoy; Editing oleh John Mair)
