Indonesia dan Australia akan menggelar latihan pertahanan yang 'kompleks' seiring hubungan keamanan yang semakin erat

Indonesia dan Australia akan menggelar latihan pertahanan yang 'kompleks' seiring hubungan keamanan yang semakin erat

Indonesia dan Australia akan menyelenggarakan latihan pertahanan terbesar mereka pada bulan November setelah menandatangani pakta keamanan baru yang bertujuan untuk mempererat hubungan kedua negara yang memiliki sejarah yang tegang.

Latihan gabungan yang akan dilaksanakan di kota Surabaya, Jawa Timur, akan melibatkan sekitar 2.000 anggota pasukan pertahanan dari kedua negara, kata Wakil Perdana Menteri Australia sekaligus kepala pertahanan Richard Marles pada hari Kamis di Magelang, sebuah kota di Jawa Tengah. Ia berbicara setelah menandatangani pakta dengan mitranya dari Indonesia sekaligus calon presiden Prabowo Subianto.

“Latihan ini meliputi wilayah udara, darat, dan laut,” kata Marles, yang menggambarkan acara tersebut sebagai “latihan paling rumit yang pernah kami lihat.” Latihan ini akan melibatkan kapal serbu amfibi dan jet tempur F-35 Australia, dan juga akan mencakup kegiatan untuk melawan serangan siber, katanya.

Marles dan Prabowo menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan seminggu setelah presiden terpilih Indonesia bertemu dengan Perdana Menteri Anthony Albanese di Australia untuk menyelesaikan kesepakatan yang dipandang sebagai “landasan vital” dalam hubungan pertahanan kedua negara.

Pakta tersebut muncul saat Australia berupaya untuk memperdalam aliansinya di Asia Tenggara yang menyaksikan kehadiran warga Albanese di KTT ASEAN, kunjungan ke Filipina, dan peningkatan hubungan dengan Vietnam selama setahun terakhir.

Indonesia dan Australia merayakan 75 tahun hubungan diplomatik tahun ini, dalam hubungan yang telah berubah dari ketegangan ekstrem selama Perang Dingin dan setelah jatuhnya mantan diktator Suharto menjadi hubungan yang relatif lebih hangat dalam beberapa tahun terakhir.

“Saya berharap dapat melanjutkan, mendukung, dan memperkaya hubungan ini di bulan-bulan dan tahun-tahun mendatang,” kata Prabowo.

Indonesia telah lama mempertahankan pendekatan kebijakan luar negeri yang terbuka, dan Marles mengatakan kepada Prabowo bahwa Australia memahami sikap non-blok ini.

“Itulah warisan negara ini, dan kami menghormatinya,” kata Marles. “Sangatlah penting bagi Australia untuk menjadikan Indonesia yang tidak berpihak sebagai tetangga terdekat kami.”

Sumber