ASC Dan Kaleka – sebuah lembaga nirlaba yang bertujuan untuk mendukung pengelolaan ekosistem Indonesia demi kepentingan masyarakat lokal dan masyarakat adat – telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan tujuan bersama untuk mendorong praktik akuakultur yang bertanggung jawab di Kabupaten Seruyan. Berdasarkan MOU tersebut, ASC akan memandu pelaksanaan Program Peningkatan Akuakultur yurisdiksional di Seruyan bekerja sama dengan petani dan organisasi lokal dan internasional lainnya.
Ini adalah contoh pertama pendekatan yurisdiksional dalam Program Peningkatan ASC dan akan difasilitasi oleh entitas regional yang terdiri dari petani makanan laut, pejabat pemerintah, dan pemangku kepentingan distrik lainnya. Potensi jangka panjang proyek ini dapat mengarah pada pengembangan persyaratan sertifikasi yurisdiksional dalam ASC, yang memungkinkan petani makanan laut di distrik Seruyan dan wilayah lain untuk mendapatkan sertifikasi di bawah entitas yurisdiksi, menciptakan mekanisme jaminan yang efektif dalam skala besar, dan mendorong dampak di luar tingkat pertanian.
“Kami sangat senang membantu merancang dan mengujicobakan pendekatan yurisdiksi ini karena pendekatan ini berpotensi mendorong dampak dalam skala besar. Pendekatan yurisdiksi dapat menyediakan jalur holistik untuk mengelola dampak kritis mulai dari penggundulan hutan dan bentuk lain dari alih fungsi lahan hingga dampak masyarakat yang melampaui tingkat pertanian,” kata Roy van Daatselaar, pemimpin Program Peningkatan ASC, dalam siaran pers.
“ASC telah menetapkan ambisi untuk mengubah industri menuju keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Ini berarti bahwa kita perlu membawa perubahan transformatif ke sektor ini, dan kita perlu memikirkan kembali bagaimana sistem sertifikasi dan jaminan kita, serta dukungan yang kita tawarkan melalui Program Improver, dapat direplikasi dalam skala besar. Kolaborasi dengan KALEKA memungkinkan kita untuk mengembangkan dan menguji pendekatan yang kami yakini akan berperan penting untuk masa depan dalam hal bagaimana industri dapat secara efektif mengelola dampak dan jaminan di seluruh rantai pasokan,” tambahnya.
Hasil AIP yurisdiksional akan digunakan sebagai pembelajaran tentang bagaimana sertifikasi yurisdiksi masa depan untuk akuakultur dapat beroperasi dan akan dipromosikan ke pasar global untuk mendapatkan dukungan dan pengakuan pasar atas perbaikan yang dilakukan.
