Indonesia Targetkan Investasi ,2 Miliar untuk Dorong Energi Terbarukan pada 2025

Foto arsip Indonesia Targetkan Investasi $14,2 Miliar untuk Dorong Energi Terbarukan pada 2025

Indonesia membutuhkan setidaknya USD14,2 miliar investasi pada tahun 2025 untuk memenuhi target energi terbarukan dan mendukung komitmennya di bawah Perjanjian Paris dan tujuan Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Investasi tersebut akan membantu meningkatkan kapasitas energi terbarukan nasional menjadi 8,2 GW, menaikkan bauran energi terbarukan dari 13% menjadi 21% pada tahun depan, menurut Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi, pada Forum Energi Indonesia-Tiongkok ke-7 di Bali.

“Ini investasi yang signifikan, tetapi bisa dicapai,” kata Eniya, seraya menekankan pentingnya peningkatan kapasitas energi terbarukan. Ia menyoroti sumber daya energi terbarukan yang melimpah di Indonesia, termasuk tenaga surya (3.294 GW), angin (155 GW), air (95 GW), dan panas bumi (23,6 GW), yang menawarkan peluang besar untuk dikembangkan.

jinko

Eniya menekankan pentingnya energi panas bumi, dengan mencatat bahwa energi tersebut memainkan peran kunci dalam transisi Indonesia menuju energi bersih. Saat ini, baru 2,6 GW (11%) potensi panas bumi negara ini yang telah dimanfaatkan. “Kami menawarkan berbagai proyek panas bumi kepada investor, dengan rencana untuk membuka lima wilayah kerja panas bumi untuk eksplorasi pada tahun 2025,” tambahnya.

Proyek-proyek panas bumi yang direncanakan tersebut meliputi Gn. Lawu (195 MW), Sipoholo Ria-Ria (35 MW), Cubadak-Panti (30 MW), Telaga Ranu (85 MW), dan Wapsalit (46 MW), yang diharapkan akan menarik minat signifikan dari investor global. Pemerintah Indonesia tetap optimistis dapat menarik dana yang diperlukan untuk memenuhi target energinya.

Sumber