Paus di Jakarta: Kalian adalah pejuang cinta dalam Olimpiade kehidupan

Paus Fransiskus bertemu dengan para penerima manfaat dari organisasi-organisasi amal, mendengarkan kesaksian mereka, dan menyebut mereka masing-masing sebagai “juara cinta dalam Olimpiade kehidupan yang agung.”

Oleh Francesca Merlo

Di Markas Besar Konferensi Waligereja Indonesia (KWI – Konferensi Waligereja Indonesia), untuk acara kedua pada hari keduanya di Indonesia, Paus Fransiskus bertemu dengan para penerima manfaat dari beberapa organisasi amal.

Presiden Konferensi Waligereja, Uskup Antonius Subianto, membuka pertemuan tersebut dengan menggambarkan kecintaan masyarakat Indonesia kepada Paus sebagai “tanpa batas”, sebelum memperkenalkannya kepada beberapa orang sakit, penyandang cacat, dan miskin yang hadir di KWI. Dua di antara mereka berbagi cerita.

Kisah Mimi

Mimi adalah orang pertama yang menceritakan kisahnya. Ia kehilangan penglihatannya saat berusia 17 tahun.

“Sebagai seorang Katolik muda, saya menemukan penghiburan dalam Jalan Salib,” katanya. Yesus tidak meninggalkannya dan karena alasan ini, lanjutnya, “Saya sangat percaya bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan unik untuk memperkaya keragaman dunia kita, dan disabilitas hanyalah salah satu dari aspek unik ini.”

Peran Gereja sangat penting dalam memastikan martabat manusia, pungkasnya, sebelum berterima kasih kepada Paus atas belas kasihnya, yang, tambahnya, “memberi kita harapan.”

Kisah Andrew

Kemudian, seorang atlet muda bernama Andrew berbicara. Ia didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme ringan dan cacat intelektual ringan.

“Orang tua saya mencintai saya tanpa syarat,” ungkapnya kepada Paus. Ia dengan bangga menceritakan bahwa ia telah terpilih sebagai Kontingen Jakarta Timur untuk Paralimpiade cabang renang dan bahwa, dalam keinginannya untuk mandiri, telah “mengikuti kursus barista dan les gitar dan drum.”

Terakhir, ia meminta Paus untuk memberkati orang tuanya, dan “semua orang tua dengan anak-anak istimewa di seluruh dunia.”

Ucapan “terima kasih” dari Paus

Paus Fransiskus kemudian meluangkan waktu untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua yang hadir, dan kepada mereka yang berbagi kesaksian dengannya.

Ia memuji Konferensi Waligereja Indonesia karena merayakan ulang tahun ke-100 mereka, dengan menonjolkan arti penting mereka sebagai “bintang-bintang kecil yang cemerlang” dalam Gereja.

Paus berterima kasih kepada Mimi karena menekankan keunikan kemampuan manusia, yang “memperkaya keberagaman dunia kita”, dan karena berbicara tentang Yesus sebagai “mercusuar harapan kita.”

Ia kemudian mengucapkan selamat kepada Andrew atas partisipasinya dalam Paralimpiade, sebelum memberikan penghargaan kepada semua yang hadir sebagai “para juara cinta dalam Olimpiade kehidupan yang agung.”

Mengakhiri sambutan singkatnya, Paus Fransiskus mengingatkan sekelompok kecil umat bahwa “Tuhan mengasihi kita semua” dan tidak pernah melupakan siapa pun.

Dalam semangat ini, Paus mengakhiri acaranya dengan menyampaikan ucapan selamat terbaik kepada seorang wanita yang merayakan ulang tahunnya ke-87, namun sedang sakit dan tidak dapat menghadiri acara tersebut.

Pertemuan Paus dengan penerima manfaat organisasi amal

Sumber