Dead Butt Syndrome: Duduk berjam-jam dapat memengaruhi kesehatan Anda, lihat detailnya | Gaya Hidup

Di dunia yang serba tidak aktif ini, penyakit baru bermunculan setiap dua hari. Masalah kesehatan baru menjadi berita utama, yang disebut tendinosis gluteus medius, yang umumnya dikenal sebagai “sindrom bokong mati,” sindrom yang ditandai oleh otot gluteus medius yang lemah atau tidak aktif. Kelemahan ini merupakan akibat dari seringnya duduk dalam waktu lama, mengemudi, atau terlalu lama menggunakan layar.

Kondisi kesehatan ini juga dikenal sebagai amnesia gluteal dan muncul ketika otot-otot di bokong, terutama gluteus medius dan minimus melemah dan menjadi tidak aktif karena terlalu banyak duduk yang menyebabkan ketidaknyamanan, nyeri, dan masalah kesehatan jangka panjang. Otot gluteus sangat penting untuk menstabilkan panggul, menjaga postur tubuh yang baik, dan memfasilitasi gerakan.

Sindrom Dead Butt semakin umum terjadi karena orang-orang kini menghabiskan waktu berjam-jam di depan ponsel, layar komputer, dan TV. Para ahli percaya bahwa kondisi kesehatan ini menyebabkan berbagai masalah seperti cedera lutut, nyeri pinggul, dan nyeri punggung bawah.

Jane Konidis, seorang spesialis dalam pengobatan fisik dan rehabilitasi di Mayo Clinic di Rochester, Minnesota, saat berbicara dengan New York Times mengatakan, “Namanya terdengar konyol, tetapi efek sampingnya serius.” Ia juga menyatakan bahwa gluteus maximus adalah otot terkuat dalam tubuh dan peredam kejut terbesar. Otot ini menyebabkan serangkaian masalah ketika berhenti bekerja dengan baik seperti hamstring, sciatica, shin splints, dan arthritis di lutut.


Sindrom Pantat Mati: Dampaknya

Bila otot gluteus maximus mati karena duduk dalam waktu lama, hal itu dapat memicu serangkaian dampak negatif seperti nyeri punggung bawah, postur tubuh yang buruk, dan peningkatan risiko cedera. Orang yang jarang bergerak perlu melakukan aktivitas secara teratur untuk menghindari dampak buruk dari gaya hidup yang tidak banyak bergerak.

Sindrom Bokong Mati tidak hanya memengaruhi otot yang tidak aktif, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan. Ketika otot bokong tidak berfungsi dengan baik, terutama punggung bawah dan pinggul, otot tersebut akan terlalu tegang untuk mengimbanginya. Kondisi ini dapat menyebabkan beberapa masalah keselarasan seperti tekanan tambahan pada tulang belakang dan risiko cedera yang lebih tinggi.

Duduk terlalu lama dapat menyebabkan sirkulasi darah yang buruk dan gejala Sindrom Bokong Mati, yang mengakibatkan masalah lebih lanjut seperti trombosis vena dalam (DVT).


Sindrom Pantat Mati: Teknik Pencegahan

Perubahan gaya hidup yang signifikan diperlukan untuk mengurangi efek dari duduk terlalu lama. Memasukkan olahraga teratur, fokus pada aktivitas penguatan otot bokong, dan gerakan yang sering merupakan strategi utama untuk melawan Sindrom Bokong Mati.

Orang-orang harus melakukan latihan seperti squat, lunge, dan glute bridge untuk mengaktifkan kembali dan memperkuat otot glute. Selain itu, berdiri di meja, melakukan peregangan, dan berjalan kaki secara berkala dapat meningkatkan fungsi otot dan kesehatan secara keseluruhan. Sangat penting untuk mengatasi penyakit seperti Dead Butt Syndrome untuk menjaga kesehatan fisik dalam gaya hidup yang tidak banyak bergerak ini.

Pertama kali diterbitkan: 06 September 2024 | 14:56 WIB IST

Sumber