Singapura mulai mengimpor lebih banyak listrik rendah karbon dari Indonesia

TARGET IMPOR DINAIKAT

Pada tahun 2021, Singapura menargetkan impor hingga 4GW listrik rendah karbon pada tahun 2035.

Sejak saat itu, lembaga ini menerima lebih dari 20 proposal dari berbagai negara, yang menunjukkan kelayakan impor listrik rendah karbon sebagai jalur untuk mendekarbonisasi sektor listrik, kata EMA.

Sektor listrik saat ini menyumbang sekitar 40 persen emisi karbon Singapura.

Secara total, EMA telah mengeluarkan persetujuan bersyarat kepada sembilan proyek sejauh ini, termasuk lima proyek yang telah maju ke lisensi bersyarat.

Proyek-proyek ini termasuk proposal Keppel Energy untuk mengimpor 1GW listrik rendah karbon dari Kamboja dan proposal Sembcorp Utilities untuk mengimpor 1,2GW dari Vietnam.

“Mengingat kemajuan proyek impor listrik yang menggembirakan dan untuk memastikan pasokan yang memadai guna memenuhi kebutuhan energi masa depan kita mengingat permintaan yang terus meningkat, Singapura akan meningkatkan ambisinya dan berupaya mengimpor 6 GW pada tahun 2035,” kata EMA.

Ia menambahkan bahwa pihaknya akan terus mempelajari semua jalur dekarbonisasi untuk sektor listrik.

Ini termasuk hidrogen, tenaga surya, energi panas bumi dalam, energi nuklir, serta teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon.

“Seiring dengan upaya Singapura melakukan dekarbonisasi, EMA juga akan berupaya mencapai keseimbangan optimal antara keamanan energi, keberlanjutan, dan daya saing biaya,” kata otoritas tersebut.

Sumber