Oleh
Kantor Berita Vietnam
Kamis, 29 Agustus 2024 | 21:25 WIB
Pemerintah Indonesia telah memutuskan untuk meluncurkan beberapa insentif bagi kelas menengah untuk meningkatkan kontribusi mereka terhadap perekonomian nasional.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto membuat pernyataan tersebut dalam jumpa pers setelah dialog ekonomi hari Selasa untuk membahas peran dan potensi kelas menengah.
Hampir 50% penduduk Indonesia termasuk dalam kelas menengah atau mendekati kelas menengah, dengan sekitar 17,13% berada di kelas menengah atas.
Para ahli ekonomi dan keuangan menunjukkan bahwa masyarakat kelas menengah menghabiskan paling banyak uang untuk makanan, perumahan, pendidikan, dan hiburan atau jasa.
Airlangga Hartarto mengatakan di antara kebijakan baru tersebut, pertama, Pemerintah akan meningkatkan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk mendorong sektor properti yang kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada triwulan I hanya 2,43%.
Pada semester kedua tahun ini, cakupan insentif akan dinaikkan dari 50% menjadi 100% PPN atas pembelian rumah.
Kedua, Pemerintah akan menambah kuota dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun 2024 dari 166.000 menjadi 200.000 unit mulai 1 September.
Insentif tersebut diharapkan dapat mendorong daya beli kelas menengah dan menjaga keberlanjutan di masa mendatang, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, kata menteri, seraya menambahkan bahwa kebijakan ini telah disetujui oleh Presiden Joko Widodo dan sedang dirinci oleh Kementerian Keuangan.