Dari 'Harapan Baru' hingga 'Mulyono': bagaimana perebutan kekuasaan mengancam warisan Widodo di Indonesia
Kapan Joko Widodo pertama kali terpilih satu dekade lalu, ia dipuji sebagai “Harapan Baru” saat menghiasi sampul majalah Time, mencerminkan keyakinan luas bahwa ia akan membasmi korupsi pemerintah dan mengekang dominasi elit. Indonesiapresiden.

Kini, menjelang akhir masa jabatan kedua dan terakhirnya, banyak orang Indonesia mulai memanggilnya dengan nama lahirnya – Mulyono – untuk “mempermalukannya”, kata Ian Wilson, sosiolog politik di Pusat Penelitian Indo-Pasifik Universitas Murdoch di Perth.

Meskipun mendapat dukungan kuat dan tingkat persetujuan tinggi selama masa jabatan kepresidenannya, beberapa kejadian baru-baru ini – termasuk upaya yang dirasakan oleh anggota parlemen sekutu untuk melemahkan demokrasi – telah memicu protes dan kemarahan luas yang dapat menodai warisannya.

Ketidakpuasan ini khususnya terlihat di dunia maya, di mana nama “Mulyono” sering disebut.

Seorang demonstran memegang potongan gambar Jokowi saat berunjuk rasa bulan lalu di luar gedung DPR untuk menentang revisi UU Pemilu. Foto: Reuters
Seorang demonstran memegang potongan gambar Jokowi saat berunjuk rasa bulan lalu di luar gedung DPR untuk menentang revisi UU Pemilu. Foto: Reuters

Sumber