Ukuran teks
Australia yang tak bergigi gagal mencetak gol dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia kedua berturut-turut karena mereka ditahan imbang 0-0 oleh Indonesia yang berani di Jakarta pada hari Selasa.
Socceroos mendominasi di depan hampir 80.000 penggemar di Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta, tetapi Indonesia tetap berada di atas mereka di Grup C saat mereka berusaha lolos ke Piala Dunia untuk kedua kalinya.
Ini merupakan hasil imbang kedua bagi Indonesia setelah minggu lalu bermain imbang 1-1 di Arab Saudi, tetapi Australia dikejutkan oleh Bahrain dengan skor 1-0 di kandang sendiri pada pertandingan pembukaan kualifikasi Piala Dunia.
Pelatih kepala Socceroos Graham Arnold membuat lima perubahan pada susunan pemainnya dengan remaja Bayern Munich yang dinilai tinggi Nestory Irankunda diberi kesempatan untuk bersinar sejak awal.
Kusini Yengi diskors setelah kartu merahnya melawan Bahrain sementara bek tengah Alessandro Circati kembali dipekerjakan sebagai bek kanan sementara.
Australia sejauh ini merupakan tim yang lebih baik, memaksa serangkaian tendangan sudut dengan bek tengah bertubuh besar Harry Souttar yang menimbulkan kekacauan di pertahanan Indonesia.
Irankunda yang berusia 18 tahun menjadi jantung permainan menyerang terbaik Australia.
Pada menit ke-34 ia nyaris membawa timnya unggul ketika tendangan keras kaki kanannya menggetarkan tiang gawang dari jarak 25 yard sebelum memantul ke punggung penjaga gawang yang menukik dan melesat ke tempat aman.
Babak kedua mengikuti pola yang sama seperti babak pertama, dengan Australia unggul tetapi gagal menemukan peluang emas di depan gawang.
“Sangat kecewa, karena berapa banyak peluang yang kami ciptakan? Berapa banyak peluang yang kami dapatkan?” kata Arnold.
“Anak-anak sudah berusaha keras, dan mereka semua mengakui penampilan mereka belum cukup baik di pertandingan pertama.
“Masih ada delapan pertandingan lagi. Ini bukan bencana, tapi saya harus pulang dan banyak berpikir.”
dh/mtp