Pada Tahun Baru Ethiopia, “Bunga Meskel” Merupakan Surat Cinta untuk Budaya Kita

Setiap tanggal 11 September—saat hujan mulai surut dan bumi menikmati tetes terakhirnya—kelopak bunga Meskel yang berwarna keemasan bermekaran di seluruh Ethiopia. Bunga-bunga ini menyelimuti dataran tinggi dengan warna kuning cemerlang, seperti permadani hidup yang menandakan datangnya tahun baru: EnkutatashTahun Baru Ethiopia. Sementara dunia menunggu cengkeraman dingin musim dingin untuk menandai dimulainya kalendernya, Ethiopia melangkah ke tahun 2017, berpegang teguh pada garis waktu unik yang berakar pada warisannya sendiri. Di dunia yang melaju cepat menuju tahun 2025, Ethiopia berdiri teguh pada ritmenya sendiri, sebuah pengingat halus bahwa waktu bergerak secara berbeda di sini, yang berakar pada jenis sejarah dan budaya yang menolak untuk terburu-buru.

Ini bukan sekadar Tahun Baru biasa. Ini adalah sebuah reklamasi. Sebuah kebangkitan. Seperti yang terjadi di Ghana,Tahun Kembali'mengalihkan perhatian diaspora Afrika kembali ke benuaEthiopia diam-diam telah memicu kebangkitan budayanya sendiri, yang melampaui pariwisata. Ini adalah hubungan kembali yang mendalam dengan akar, sebuah penegasan bahwa terlepas dari konflik dan perjuangan, tanah kuno ini tidak hanya bertahan—tetapi juga berkembang pesat.

Etiopia selalu menyiapkan panggung untuk pengaruh global—dimulai dengan Lucynenek moyang manusia tertua, yang menandai awal mula umat manusia. Salah satu dari sedikit negara Afrika yang tidak pernah dijajahkarena Ethiopia tetap tidak terpecah belah, dunia memperhatikannya. Warna merah, kuning, dan hijau pada benderanya tidak hanya mewakili bangsa; mereka menjadi simbol gerakan kemerdekaan di seluruh dunia.

Dari cita rasa yang berani dan ramah vegan dari masakannya, yang sekarang menjadi makanan pokok di kota-kota seperti LA, Brooklyn, dan Seattle, hingga kopi yang menjadi bahan bakar duniaAkar Ethiopia berakar kuat dalam tatanan global. Jazz Ethiopia telah meninggalkan jejaknya pada funk dan hip-hop, tetapi kini kaum mudalah yang menaikkan volume dan mendorong batasan. Mereka tidak hanya merombak masa lalu, mereka juga mengukir masa depan yang merangkul tradisi sambil dengan berani mendefinisikannya kembali.

Sumber