Indonesia mulai membangun kereta bawah tanah baru

Oleh
Kantor Berita Vietnam

Jum, 13 September 2024 | 09:02 GMT+7

Pembangunan jalur angkutan cepat massal sepanjang 24,5 km yang menghubungkan Tomang, Jakarta Barat, dengan Medan Satria, sebuah distrik di kota Bandung, Jawa Barat – salah satu kota satelit Jakarta dimulai pada hari Rabu. Diperkirakan akan selesai pada tahun 2031.

Presiden RI Joko Widodo (ketiga kanan) meresmikan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Timur-Barat tahap 1, yakni dari Medan Satria, Kota Bekasi, hingga Tomang, Jakarta Barat, Jakarta, 11 September 2024. Foto milik dari Antara.

Presiden RI Joko Widodo (ketiga kanan) meresmikan proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta Timur-Barat tahap 1, yakni dari Medan Satria, Kota Bekasi, hingga Tomang, Jakarta Barat, Jakarta, 11 September 2024. Foto milik dari Antara.

Ini merupakan tahap pertama dari proyek pembangunan jalur sepanjang 87 km yang menghubungkan Balaraja di Banten dan Cikarang di Jawa Barat. Tahap berikutnya diperkirakan akan dimulai pada tahun 2033.

Berbicara pada upacara peletakan batu pertama, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa jalur tersebut akan meningkatkan sistem transportasi umum Jakarta, mengingat sistem Mass Rapid Transit (MRT) telah melayani sekitar 120 juta penumpang sejak beroperasi pada tahun 2019.

Jalur baru ini akan dibangun bersamaan dengan Fase 2A Jalur MRT Utara-Selatan, yang diharapkan rampung pada 2027, kata Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat. Ini merupakan perpanjangan jalur dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) hingga Kota Tua, Jakarta Barat, yang saat ini sudah rampung 40%.

Sebelumnya, pada tahun 2019, jalur MRT pertama Jakarta telah beroperasi, sepanjang 16 km, menghubungkan Bundaran Hotel Indonesia hingga Lebak Bulus (Jakarta Selatan).

Proyek MRT Jakarta akan dilanjutkan ke Tangerang Selatan, Banten, dari stasiun Lebak Bulus yang merupakan jalur utama menuju pusat kota Jakarta. Rencana ini sebelumnya sempat tertunda karena kendala dana.



Sumber