Mengenal Istilah Blijvers, Asal Usul Maarten Paes Keturunan Indonesia

YOGYAKARTA – Kiper timnas Indonesia, Maarten Paes tengah menjadi perbincangan hangat berkat penampilannya yang memukau. Maarten Paes sendiri merupakan pemain naturalisasi yang resmi menjadi warga negara Indonesia pada 30 April 2024. Asal usul pemain ini berasal dari sang nenek yang merupakan seorang Blijvers. Apa sih sebutan Blijvers?

Tidak banyak yang mengenal istilah Blijvers. Nenek Maarten Paes disebut sebagai Blijvers di Hindia Belanda saat itu. Blijvers merupakan istilah Belanda yang dalam bahasa Indonesia berarti 'orang yang hidup'.

Dalam konteks Maarten Paes, misalnya, neneknya lahir di Kediri, Jawa Timur, pada tahun 1940. Neneknya disebut sebagai seorang Blijvers keturunan Eropa yang tinggal di Hindia Belanda, nama Indonesia saat itu. Mari kita mengenal lebih jauh istilah Blijvers.

Blijvers adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada para migran dari Eropa yang memilih untuk menetap dan berbaur di Hindia Belanda. Kata ini berasal dari bahasa Belanda dan berarti “penduduk” atau “penduduk tetap”.

Dalam konteks ini, Blijvers menggambarkan individu yang tetap terhubung dengan suatu negara, meskipun mereka memiliki kewarganegaraan ganda.

Dalam sejarah Indonesia, Blijvers merujuk pada orang Eropa yang memutuskan untuk tinggal di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) setelah masa jabatan mereka berakhir. Mereka memilih untuk memulai hidup baru di wilayah jajahan.

Menariknya, karena mereka menetap, orang-orang Blijvers sering kali mengadopsi beberapa nilai lokal. Namun, mereka juga mempertahankan identitas budaya Eropa mereka.

Maarten Paes menuturkan bahwa dirinya memiliki garis keturunan Indonesia dari sang nenek yang lahir dan besar di Kediri, Jawa Timur. Dengan demikian, istilah 'blijvers' secara umum dapat diartikan sebagai orang Belanda asli dari etnis Eropa yang lahir di Indonesia sebelum kemerdekaan pada tahun 1945.

Nenek Maarten, Nel Appels-van Heyst, lahir di Kediri pada tahun 1940. Karena masih memiliki ikatan dengan Indonesia, nenek Maarten kemudian kembali ke tanah air. Setelah bertahun-tahun tinggal di sana, mereka kembali ke Belanda, tempat ibu Maarten dan dirinya lahir pada tanggal 14 Mei 1998.

Dari kisah hidup nenek Maarten, kita bisa melihat bahwa keluarganya juga merasakan dampak perang. Bahkan ibu Nel Appels diketahui meninggal dunia saat Perang Dunia II. Meski harus berpindah-pindah dan menjadi korban perang, Maarten mengatakan bahwa neneknya tidak pernah menyesal tinggal di Hindia Belanda saat itu.

Dalam kasus Maarten Paes, ia memenuhi syarat untuk membela timnas Indonesia karena memiliki garis keturunan dari sang nenek yang lahir di Kabupaten Pare, Kediri. Menurut regulasi FIFA, salah satu syarat pemain untuk memperkuat negara selain negara kelahirannya adalah memiliki hubungan darah, seperti orang tua atau kakek-nenek.

Nenek Maarten Paes yang merupakan seorang blijvers menjadikan pemain muda ini mampu membela Indonesia sebagai pemain tim nasional. Dalam konteks sepak bola, konsep Blijvers berkembang menjadi dasar hukum yang memungkinkan seseorang yang memiliki hubungan sejarah atau keluarga untuk mewakili negara di kompetisi internasional.

Aturan yang memperbolehkan Maarten Paes bermain untuk Indonesia mengacu pada peraturan FIFA tentang kelayakan pemain. FIFA memiliki sejumlah kriteria yang memperbolehkan pemain untuk membela negara tertentu, meskipun mereka tidak lahir atau dibesarkan di negara tersebut.

Itulah pembahasan mengenai istilah Blijvers yang menjadi alasan Maarten Paes dapat dinaturalisasi di Indonesia. Blijvers merupakan istilah untuk menyebut para imigran asal Eropa yang bermukim di Hindia Belanda. Nenek Maarten Paes merupakan salah satu anggota Blijvers yang lahir di Kediri, Jawa Timur. Baca juga Maarten Paes langsung kembali ke klub usai membela timnas.

Ikuti terus berita terkini dalam dan luar negeri di VOI. Kami menyajikan informasi terkini dan terkini secara nasional dan internasional.


Versi bahasa Inggris, Mandarin, Jepang, Arab, dan Prancis dibuat secara otomatis oleh AI. Jadi mungkin masih ada ketidakakuratan dalam penerjemahan, mohon selalu gunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama kami. (sistem didukung oleh DigitalSiber.id)



Sumber