Pilot Selandia Baru Philip Mehrtens dibebaskan oleh pemberontak Papua
SATU TUGAS OPERASI PERDAMAIAN CARTENZ 2024/HANDOUT/EPA-EFE/REX/Shutterstock Philip Mehtren tersenyum saat difoto setelah dibebaskan oleh pihak berwenang IndonesiaSATU TUGAS OPERASI PERDAMAIAN CARTENZ 2024/HANDOUT/EPA-EFE/REX/Shutterstock

Philip Mehrtens yang berjanggut difoto bersama pejabat setempat dalam konferensi pers pada hari Sabtu setelah dibebaskan dari tahanan

Seorang pilot Selandia Baru yang telah dibebaskan lebih dari 19 bulan setelah disandera oleh separatis di Indonesia mengatakan dia “sangat bahagia” bisa pulang ke keluarganya.

Philip Mehrtens diculik oleh pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat pada bulan Februari 2023 dan dibebaskan setelah negosiasi panjang dalam perawatan pejabat Indonesia pada hari Sabtu.

Ia muncul di depan kamera dengan penampilan kurus dan berjanggut penuh tetapi dikatakan dalam keadaan sehat.

Pria berusia 38 tahun itu diculik setelah ia mendaratkan pesawat komersil kecil di daerah pegunungan terpencil di Nduga.

“Hari ini saya telah dibebaskan. Saya sangat gembira karena sebentar lagi saya akan dapat pulang dan bertemu keluarga saya,” kata Bapak Mehrtens, yang berbicara dalam bahasa Indonesia, kepada wartawan di Timika.

“Terima kasih kepada semua orang yang telah membantu saya hari ini, sehingga saya bisa keluar dengan selamat dalam kondisi sehat.”

Pembebasannya dilakukan setelah berbulan-bulan upaya diplomatik “kritis” oleh pihak berwenang di Wellington dan Jakarta.

Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon menyambut baik pembebasan tersebut dan menteri luar negeri Selandia Baru Winston Peters menambahkan: “Keluarganya akan sangat bahagia”.

Juru bicara kepolisian Indonesia Bayu Suseno mengatakan, Mehrtens dibebaskan dan kemudian dijemput di sebuah desa bernama Yuguru di distrik Maibarok sebelum diterbangkan ke kota Timika.

Beberapa hari sebelum pembebasan, pemberontak mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa mereka akan membebaskan Mehrtens “dengan aman dan sesuai dengan standar internasional untuk perlindungan hak asasi manusia”.

“Kami Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), tetap berkomitmen untuk menegakkan nilai-nilai perdamaian, rasa saling menghormati, dan bermartabat dalam situasi ini,” kata juru bicara Sebby Sambom.

Pilot tersebut, ayah satu anak, diterbangkan ke Jakarta untuk dipertemukan kembali dengan keluarganya.

Dia diculik setelah pesawat penumpang kecil yang ditumpanginya, milik maskapai Susi Air Indonesia, mendarat di Nduga pada Februari tahun lalu.

Dia bermaksud kembali beberapa jam kemudian setelah menurunkan lima penumpang tetapi tak lama setelah mendarat, pemberontak menargetkan pesawat bermesin tunggal itu dan menangkapnya.

Lima penumpang lainnya, yang merupakan warga asli Papua, dibebaskan.

Reuters Philip Mehrtens duduk di antara pejuang separatis bersenjata di wilayah Papua, Indonesia.Reuters

Philip Mehrtens difoto di sini sesaat setelah disandera oleh pemberontak Papua pada bulan Februari

Penculikan tersebut merupakan bagian dari konflik berkepanjangan yang seringkali disertai kekerasan antara pemerintah Indonesia dan penduduk asli Papua Barat.

Pada bulan April, setidaknya satu tentara Indonesia tewas setelah disergap oleh pemberontak saat mencari warga Selandia Baru yang diculik di wilayah Papua.

Bulan lalu pilot Selandia Baru lainnya, Glen Malcolm Conning yang berusia 50 tahun, ditembak mati oleh kelompok pro-kemerdekaan yang dikenal sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM) setelah mendarat di wilayah tersebut bersama dua pekerja kesehatan Indonesia dan dua anak, yang semuanya selamat.

Pihak berwenang mengatakan kelompok yang bertanggung jawab atas kematian Tn. Conning adalah kelompok yang sama yang menahan Tn. Mehrtens.

Seorang juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat sebelumnya mengatakan kepada BBC Indonesia bahwa mereka ingin menahan Mehrtens hingga negara-negara “seperti Selandia Baru dan Australia” mengambil tanggung jawab atas dugaan peran mereka dalam kekerasan di Papua.

Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada hari Sabtu bahwa Jakarta telah mampu menjamin keselamatan Mehrtens melalui negosiasi yang sedang berlangsung, dan bukan melalui kekerasan.

Kepada wartawan, ia mengatakan: “Kami mengutamakan keselamatan pilot yang disandera. Prosesnya panjang.”

Mengapa ada konflik di Papua Barat?

Wilayah ini merupakan bekas jajahan Belanda yang terbagi menjadi dua provinsi, Papua dan Papua Barat. Wilayah ini terpisah dari Papua Nugini, yang memperoleh kemerdekaan dari Australia pada tahun 1975.

Pemberontak Papua yang ingin merdeka dari Indonesia sebelumnya telah mengeluarkan ancaman dan menyerang pesawat yang mereka yakini membawa personel dan pasokan untuk Jakarta.

Wilayah yang kaya sumber daya ini telah terperangkap dalam pertempuran untuk meraih kemerdekaan sejak diserahkan ke Indonesia melalui pemungutan suara yang disengketakan dan diawasi oleh PBB pada tahun 1969.

Konflik antara penduduk asli Papua dan pemerintah Indonesia sudah sering terjadi sejak pejuang pro-kemerdekaan melancarkan serangan lebih sering sejak 2018.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here