Home News Indonesia dan Selandia Baru bantah pemberontak Papua terima suap untuk bebaskan pilot

Indonesia dan Selandia Baru bantah pemberontak Papua terima suap untuk bebaskan pilot

0
5
Indonesia dan Selandia Baru bantah pemberontak Papua terima suap untuk bebaskan pilot

Jakarta dan Wellington pada hari Senin membantah klaim pemberontak di wilayah Papua yang bergolak di Indonesia bahwa seorang pilot Selandia Baru dibebaskan dari tawanan selama akhir pekan setelah mereka menerima pembayaran dari seorang pemimpin setempat.

Phillip Mehrtens, 38, dibebaskan pada hari Sabtu oleh kelompok pemberontak Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) setelah 19 bulan ditawan.

Sebby Sambom, juru bicara kelompok tersebut, mengatakan pemerintah Indonesia memberikan uang kepada penjabat kepala distrik Papua tempat Mehrtens dibebaskan, dan menuduhnya membayar para pemberontak, tanpa memberikan bukti.

“Militer dan polisi Indonesia memberikan uang suap kepada Edison Gwijangge dan timnya,” katanya dalam sebuah pernyataan kepada AFP, Senin, merujuk pada penjabat kepala kabupaten Nduga.

Dana tersebut kemudian mengalir ke pemberontak “melalui sistem keluarga”, kata Sambom.

“TPNPB… menyerahkan pilot itu kepada Edison. Kemudian Edison… menyerahkan pilot itu kepada militer dan polisi Indonesia.”

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters dengan cepat menepis anggapan bahwa Wellington terlibat dalam pembayaran untuk pembebasan Mehrtens, dan mengatakan bahwa diplomasilah yang menjamin kebebasannya.

“Sejujurnya, saya pikir ini memalukan karena ada dugaan suap telah dibayarkan –- kami tidak membayar uang tebusan, kami tidak membayar suap,” kata Peters kepada Radio New Zealand pada hari Senin.

“Semua pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang ini dari berbagai bidang, termasuk pejabat, yang bekerja sekeras dan sehati-hati mungkin — agar tidak melakukan kesalahan atau bersikap ofensif dan agar segala sesuatunya tidak gagal — kini telah dihambat oleh tuduhan suap.”

Juru bicara satuan tugas gabungan polisi dan militer Indonesia yang mengumpulkan Mehrtens mengatakan tidak ada uang yang diberikan secara langsung kepada pemberontak.

“Tidak ada permintaan uang atau persyaratan apa pun dari Egianus Kogoya untuk pembebasan pilot tersebut,” kata Bayu Suseno, merujuk pada pemimpin pemberontak saingan yang dituduh menerima pembayaran tersebut.

Para pemberontak mengatakan warga negara asing menjadi target karena pemerintah mereka memiliki hubungan dengan Indonesia, negara yang mereka tuju untuk merdeka.

Selama ditawan di pedesaan Papua, warga Selandia Baru itu tampil secara sporadis di video untuk menyampaikan pidato di hadapan keluarga dan pemerintahnya.

Penampilannya berubah drastis seiring berjalannya waktu tetapi ia tampak dalam kondisi fisik yang baik setelah dibebaskan dan tiba di ibu kota Jakarta pada Sabtu malam.

agn-jfx/hmn

Sumber

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here