Press Metal mengakuisisi 80% saham PT Kalimantan Alumina Nusantara senilai RM1,04 miliar

KUALA LUMPUR: Tekan Logam Aluminium Holdings Bhd (PMAH) telah menandatangani perjanjian pemegang saham dan perjanjian pemesanan saham untuk 80 persen kepemilikan ekuitas di PT Kalimantan Alumina Nusantara (KAN) senilai RM1,04 miliar.

Dalam pengajuan Bursa Malaysia, PMAH, perusahaan peleburan aluminium terbesar di Asia Tenggara, mengatakan perjanjian tersebut ditandatangani dengan PT Alakasa Alumina Refineri (AAR) dan PT Dinamika Sejahtera Mandiri (DSM).

Disebutkan bahwa PMAH akan memegang 80 persen saham di KAN sementara AAR dan DSM akan memegang masing-masing 19,77 persen dan 0,23 persen.

“Ini untuk mendirikan usaha patungan strategis di mana KAN akan membangun dan mengoperasikan pabrik penyulingan alumina terpadu, pembangkit listrik, dermaga dan infrastruktur pendukung di Sanggau, Kalimantan Barat, Indonesia.

“Kilang minyak ini diharapkan memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 1 hingga 1,2 juta metrik ton (Fase 1), dengan potensi perluasan hingga dua kali lipat dari produksi ini. Total biaya untuk Fase 1 adalah US$750 juta (setara dengan RM3,24 miliar),” katanya.

Kepala Eksekutif Grup PMAH Tan Sri Paul Koon mengatakan usaha patungan ini sejalan dengan strategi mereka untuk memperkuat dan terus memperkuat posisi terdepannya sebagai pabrik peleburan terbesar di Asia Tenggara dan meningkatkan keunggulan kompetitifnya di seluruh rantai nilai aluminium.

“Dengan bermitra dengan AAR dan DSM melalui usaha patungan ini, kami tidak hanya memperluas operasi bisnis hulu kami tetapi juga membuka sinergi yang akan meningkatkan nilai keseluruhan grup Press Metal.

“Ini adalah pendekatan efektif untuk memperluas keberadaan hulu kami sekaligus memastikan kemandirian yang lebih tinggi dan pasokan alumina yang stabil, yang sangat penting bagi operasi peleburan inti kami,” katanya.

Koon mencatat bahwa kolaborasi ini juga akan mengurangi ketergantungan perusahaan pada pemasok dan pedagang pihak ketiga, sehingga memastikan ketahanan dan efisiensi operasional yang lebih besar.

“Dengan perjanjian offtake jangka panjang yang diharapkan akan dimulai setelah kilang beroperasi, kami mengantisipasi penghematan biaya yang akan lebih mengoptimalkan operasi kami secara keseluruhan,” tambahnya. – Bernama

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here