Presiden Indonesia Widodo memuji pendanaan Tiongkok untuk Nusantara namun investasinya masih 'jauh dari ideal'

Presiden Indonesia Joko Widodo yang akan segera berakhir masa jabatannya telah mendapatkan investasi asing pertama untuk proyek relokasi modalnya senilai US$33 miliar dari sebuah pengembang Tiongkok, yang memberikan dorongan simbolis terhadap proyek warisannya yang terkepung, yang mengalami penundaan dan kekurangan pendanaan.

Dalam upacara peletakan batu pertama di Nusantara pada hari Rabu, Widodo mengumumkan bahwa pengembang properti Tiongkok Delonix Group akan membangun kawasan serba guna senilai 500 miliar rupiah (US$33 juta) yang akan menampung hotel, apartemen berlayanan, perkantoran, dan area komersial.

Widodo menyebut perusahaan tersebut sebagai “perusahaan asing perintis yang berinvestasi di ibu kota baru”, dan menyatakan bahwa investasi mereka akan membawa “kepercayaan pada investor lain” untuk juga memasuki proyek tersebut.

“Investasi asing mulai berdatangan sehingga memberikan keyakinan kepada kita bahwa Nusantara merupakan lokasi yang menarik untuk berinvestasi,” ujarnya.

Dua investor asing lainnya mengumumkan kemitraan dengan perusahaan lokal di Nusantara pada hari Rabu, termasuk pengembang Rusia yang berencana membangun resor mewah senilai Rp 300 miliar dan sekolah internasional yang berafiliasi dengan Australia.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here