Hari Jantung Sedunia: Perubahan gaya hidup sederhana dapat merevitalisasi kesehatan jantung, kata pakar PGI

Sekitar 80% penyakit jantung dini dan stroke dapat dicegah melalui modifikasi gaya hidup dan faktor risiko di tingkat masyarakat, kata Dr Rajesh Vijayvergiya dari PGIMER, Chandigarh, pada Hari Jantung Sedunia yang jatuh pada tanggal 29 September.

Saat memberikan wawasan tentang beban berbagai penyakit kardiovaskular, Dr Vijayvergiya, seorang profesor di departemen kardiologi PGIMER, berbagi bahwa sekitar 1,30 lakh pasien mengunjungi OPD kardiologi di PGIMER setiap tahunnya. (Gambar Getty/iStockphoto)

Dr Vijayvergiya, seorang profesor di departemen kardiologi PGIMER, berkata, “Saat kita memperingati Hari Jantung Sedunia tahun ini, tema 'Gunakan Jantung untuk Bertindak' semakin bergema, menginspirasi individu, komunitas, dan organisasi di seluruh dunia untuk mengambil langkah proaktif menuju sistem kardiovaskular yang lebih baik. kesehatan.”

Dengan penyakit jantung yang masih menjadi penyebab utama kematian secara global, inisiatif ini menyerukan upaya terpadu untuk meningkatkan kesadaran, menerapkan gaya hidup yang lebih sehat dan mendukung kesehatan kardiovaskular untuk semua, komentar Dr Vijayvergiya.

Sambil memberikan wawasan tentang beban berbagai penyakit kardiovaskular, Dr Vijayvergiya berbagi sekitar 1,30 lakh pasien mengunjungi OPD kardiologi di PGIMER setiap tahunnya.

Yang mengkhawatirkan, faktor risiko yang berhubungan dengan gaya hidup, seperti pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan tembakau, dan konsumsi alkohol berlebihan berkontribusi signifikan terhadap semua tantangan ini.

Ditegaskannya, untuk melindungi jantung, perlu dilakukan pengendalian berbagai faktor risiko penyakit jantung, seperti merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik/olahraga, pola makan tidak sehat, stres psikologis, pengobatan hipertensi, diabetes, dan kolesterol abnormal.

Risiko penyakit jantung dapat dikurangi secara signifikan dengan menerapkan gaya hidup sehat, termasuk aktivitas fisik secara teratur, mengurangi asupan garam, mengatur tidur, dan meminimalkan stres psikologis. “Oleh karena itu, setiap langkah kecil berarti. Pilih berjalan kaki daripada mengemudi, dan perbanyak makan buah dan sayur,” sarannya.

Enam langkah menuju jantung yang lebih sehat

Makan sehat: Tingkatkan asupan sayuran hingga lebih dari 200 gram, buah-buahan hingga lebih dari 200 gram, sereal dan serat hingga lebih dari 20 gram dalam makanan sehari-hari. Asupan garam sebaiknya kurang dari 5 gram per hari. Makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti daging merah, produk susu, kelapa dan minyak sawit; dan kandungan lemak trans yang tinggi seperti makanan cepat saji yang digoreng, produk roti, makanan ringan kemasan, dan margarin harus dihindari.

Bergerak: Semua orang dewasa yang sehat harus melakukan olahraga sedang hingga berat selama 30-45 menit setiap hari. Menghitung lebih dari 8.000 langkah per hari juga membantu mengurangi risiko serangan jantung.

Menurunkan kolesterol: Hindari penyempitan arteri dengan menurunkan kolesterol melalui olahraga, penurunan berat badan dan obat-obatan. Berhenti merokok dan mengunyah tembakau.

Kelola tekanan darah: Tekanan darah yang lebih tinggi dari 140/90 mmHg tergolong hipertensi. Penderita diabetes dan gagal ginjal harus mengontrol tekanan darah secara ketat. Menurunkan asupan garam, mengatur berat badan, dan pengobatan dapat membantu mengelola tekanan darah tinggi.

Tetap periksa gula darah: Gula darah puasa harus lebih rendah dari 110 mg%. Gula darah dapat dikontrol dengan modifikasi pola makan, pemeliharaan berat badan yang tepat, dan obat-obatan.

Tidur nyenyak: Setidaknya tujuh jam tidur malam tanpa gangguan harus dipastikan setiap hari. Kualitas tidur yang baik memungkinkan tubuh mengambil istirahat pemulihan yang dibutuhkannya dan ketidakhadirannya dapat memengaruhi jantung.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here