Serangan siber Indonesia menandakan meningkatnya ancaman di Asia Tenggara

JAKARTA — Serangan ransomware baru-baru ini di Indonesia, yang mana para peretas mengunci data pemerintah di lebih dari 200 lembaga, menyoroti perlunya keamanan siber yang lebih kuat di Asia Tenggara, kata para ahli, karena ledakan digital di kawasan tersebut membuatnya rentan terhadap ancaman daring yang lebih sering dan canggih.

Hingga hari Jumat, Indonesia masih berjuang untuk memulihkan data yang tersimpan di pusat data nasional sementara di Jawa Timur setelah serangan bulan lalu oleh Brain Cipher, jenis ransomware baru yang diyakini terkait dengan kelompok LockBit 3.0 yang terkenal kejam. LockBit diduga bertanggung jawab atas serangan ransomware di sejumlah negara lain dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Filipina dan Malaysia.



Sumber