BMKG menjanjikan peringatan tsunami dalam waktu kurang dari 3 menit – Masyarakat

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berjanji bahwa informasi peringatan dini tsunami dan bencana terkait lainnya akan disebarluaskan dalam waktu tiga menit setelah gempa terdeteksi.

Daryono, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG, mengatakan peringatan tersebut akan menjangkau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, BMKG meningkatkan sistem peringatan dini bencana melalui televisi digital.

Sebelumnya, peringatan terutama disebarkan melalui SMS, jaringan radio, platform internet, dan media sosial.

Selain peringatan gempa dan tsunami, televisi digital kini dapat menyiarkan peringatan kebakaran hutan, aktivitas gunung berapi, banjir, dan kejadian hidrometeorologi lainnya.

“(cepat) dan dapat diakses masyarakat dari seluruh saluran informasi yang ada secara gratis dan real time,” kata Daryono di Ambon, Rabu, seperti dikutip Antara.

Setiap Senin, Rabu dan Jumat pagi.

Dikirim langsung ke kotak masuk Anda tiga kali seminggu, pengarahan yang dikurasi ini memberikan gambaran singkat tentang isu-isu terpenting hari ini, yang mencakup berbagai topik mulai dari politik hingga budaya dan masyarakat.

untuk mendaftar buletin kami!

Silakan periksa email Anda untuk berlangganan buletin Anda.

Lihat Buletin Lainnya

Mantan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga mengembangkan empat teknologi utama untuk meningkatkan sistem peringatan dini tsunami dan gempa bumi Indonesia, INATEWS.

BPPT dan lembaga riset dan teknologi lainnya telah dilebur menjadi Badan Inovasi dan Penelitian Nasional (BRIN).

INATEWS meliputi INA-BUOY, sistem pelampung yang dilengkapi pelacakan satelit untuk mendeteksi gelombang besar laut, INA CBT, sistem berbasis kabel bawah air untuk mendeteksi gempa bumi dan tsunami, INA-CAT, sistem tomografi akustik pantai untuk tsunami real-time deteksi gelombang, dan Tsunami PEKA, sistem berbasis AI untuk memprediksi waktu tempuh, lokasi, dan tinggi gelombang tsunami.

Daryono mengatakan setiap peringatan tersebut diverifikasi secara ketat oleh tim ahli BMKG yang memantau kejadian 24/7 dari pusat INATEWS di Jakarta.

Sistem peringatan bencana yang dimiliki BMKG juga terintegrasi dengan kementerian dan lembaga terkait, seperti Badan Geologi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas), baik di tingkat nasional maupun daerah.

Dengan penyempurnaan tersebut, BMKG berharap dapat memberikan peringatan bencana kepada masyarakat secara lebih cepat dan akurat sehingga memungkinkan evakuasi tepat waktu sehingga mengurangi risiko jatuhnya korban jiwa.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here