Pertimbangan budaya dan etika dalam penerjemahan bisnis

Pertimbangan budaya dan etika dalam penerjemahan bisnis

Memanfaatkan pasar baru dan bersaing di pasar bisnis global adalah impian utama setiap bisnis dan pengusaha. Menjadi global atau pulang ke rumah telah menjadi mantra sejak lama di dunia bisnis. Untuk memanfaatkan peluang baru dan mencari dimensi baru, penting untuk waspada dan menerapkan strategi baru agar bisnis dapat berkembang dan sejahtera. Layanan terjemahan bisnis sangat diminati akhir-akhir ini untuk ekspansi bisnis global yang lancar. Dalam hal penerjemahan bisnis, banyak faktor yang penting untuk dipertimbangkan agar terjemahan dapat akurat dan tepat. Faktor budaya dan etika merupakan salah satu aspek terpenting dalam hal ini. Ada perusahaan yang tidak mempertimbangkan untuk mengatasi komplikasi budaya dan mengabaikan perlunya konteks budaya dalam penerjemahan bisnis. Namun faktanya berkata lain.

Beberapa ciri budaya inti yang perlu diperhatikan dalam penerjemahan bisnis adalah;

Nilai dan keyakinan

Setiap daerah mempunyai norma dan praktik bisnis yang berbeda. Mereka menjalankan bisnis dengan tetap setia pada nilai-nilai dan keyakinan mereka dan tidak melintasi batas-batas budaya. Orang-orang ini mengharapkan hal yang sama dari perusahaan-perusahaan asing yang memanfaatkan pasar mereka dan memperluas operasi mereka di sana. Semua nilai dan keyakinan ini membentuk sikap dan perilaku konsumen. Nilai dan keyakinan harus tercermin dalam konten bisnis dan terjemahannya sesuai dengan preferensi audiens target. Memahami perbedaan-perbedaan ini dan menghormatinya adalah hal yang sangat penting untuk penerjemahan bisnis yang transparan.

Misalnya, tidak semua orang India menyukai daging, dan banyak yang mengaku vegan. Anda tidak dapat mengiklankan produk daging secara terbuka, dan Anda harus mempertimbangkan nilai-nilai sosialnya. Demikian pula, sapi adalah sosok yang sakral di negara ini, dan Anda tidak bisa begitu saja mengiklankan daging sapi di negara ini, itulah sebabnya jaringan makanan cepat saji populer seperti McDonald's, KFC, dan lainnya harus melokalisasi kampanye pemasaran mereka agar sesuai dengan budaya dan bisnis. norma-norma negara.

Norma sosial

Norma sosial juga bervariasi antar budaya. Hal ini berbeda untuk bisnis yang berbeda di negara yang berbeda. Hal ini memengaruhi orang-orang dan cara mereka berinteraksi, menjalankan bisnis, dan juga memahami pesan. Orang-orang lebih suka membeli dari merek yang mencerminkan budaya mereka, dan segala pelanggaran atau konten yang menyinggung dapat membuat mereka enggan membeli produk tersebut. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk selalu mempertimbangkan norma-norma sosial dalam praktik bisnis, terutama ketika Anda menjalankan bisnis lintas negara. Layanan terjemahan memainkan peran penting di dalamnya; namun, penting untuk mempertimbangkan norma-norma sosial saat menerjemahkan konten bisnis untuk memikirkan praktik bisnis yang benar sejak awal. Cara orang menyapa satu sama lain dalam lingkungan bisnis juga penting. Para ahli menciptakan istilah 'konteks tinggi' dan 'konteks rendah'. Menurut istilah sebelumnya, Anda dapat mengomunikasikan keberatan dan ekspresi Anda secara tidak langsung, sedangkan konteks rendah menyiratkan bahwa orang berkomunikasi secara langsung dan jelas tanpa menggunakan filter. Mengetahui semua hal ini dan menerapkan praktik-praktik ini ketika mengerjakan penerjemahan dapat membantu menghasilkan terjemahan yang transparan, tepat, dan koheren secara budaya, selaras dengan nilai-nilai dan norma-norma audiens target.

Tabu dan sensitivitas

Anda tidak bisa begitu saja berbisnis dan memasarkan setiap produk di setiap negara. Negara-negara Asia khususnya mempunyai pantangan-pantangan tertentu, dan kepekaan budaya sangat dipertimbangkan di sana. Anda sebagai pebisnis harus mengidentifikasi audiens target dan wilayah Anda dalam kaitannya dengan praktik budaya dan sosial. Topik dan gambar tertentu tidak diterima oleh penonton di beberapa negara. Penerjemah perlu menyadari semua faktor ini saat mengerjakan penerjemahan bisnis. Selain itu, kawasan Asia, misalnya, tidak membicarakan keintiman fisik dan produk terkait secara terbuka. Mereka sederhana dan lebih mementingkan privasi. Tidak hanya itu, mereka juga suka merahasiakan penyakit dan pengobatannya, terutama jika penyakit tersebut disebabkan oleh kontak seksual. Oleh karena itu, bergantung pada produk bisnis Anda, Anda perlu menggali lebih dalam untuk melihat apakah produk Anda merupakan pilihan yang baik untuk wilayah target yang Anda tuju, atau bisnis Anda akan gagal.

Warna dan simbolisme

Warna juga dapat memiliki indikasi berbeda di berbagai wilayah. Branding bisnis Anda di negara-negara Amerika atau Eropa dapat dianggap berbeda di negara-negara Asia atau Afrika. Warnanya bisa memiliki keunggulan yang berbeda. Merah, misalnya, dianggap sebagai warna bahaya di negara-negara Timur Tengah. Namun, ini adalah warna positif dalam budaya bisnis Barat, dan jika dipadukan dengan hijau, akan menciptakan suasana meriah seperti Natal. Sebaliknya, warna merah melambangkan kebahagiaan, kegembiraan, dan keberuntungan dalam budaya Tiongkok. Biru menunjukkan keamanan dan kepercayaan dalam budaya Barat, juga digunakan oleh banyak bank, dan merupakan warna yang digunakan dalam seragam polisi untuk membangun hubungan kepercayaan dan keandalan. Oleh karena itu, alasan budaya dan etika harus dipertimbangkan saat mengambil jasa penerjemahan dokumen resmi, karena warna, format, dan tata letak dokumen bisnis juga dapat berbeda di berbagai wilayah.

Kesimpulan

Norma dan praktik bisnis dapat berbeda-beda di setiap wilayah, oleh karena itu sangat penting untuk melakukan penerjemahan bisnis dengan hati-hati sambil mempertimbangkan semua nilai sosial dan faktor budaya. Melihat nilai dan keyakinan, norma sosial, tabu, kepekaan, dan warna serta simbolismenya dapat membantu penerjemahan bisnis yang lebih baik dan akurat.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here