Apa Itu 'Pernikahan Kesenangan' dan Mengapa Wanita Menikahi Turis?

Terakhir Diperbarui:

Seorang perempuan Indonesia, yang telah menjadi bagian dari pernikahan untuk kesenangan selama satu dekade, mengaku telah menikah sebanyak 15 kali. (Gambar perwakilan/Getty)

Seorang perempuan Indonesia, yang telah menjadi bagian dari pernikahan untuk kesenangan selama satu dekade, mengaku telah menikah sebanyak 15 kali. (Gambar perwakilan/Getty)

Meskipun pernikahan untuk kesenangan, seperti prostitusi, adalah ilegal di Indonesia, beberapa perempuan masih melakukan hal ini dengan imbalan uang.

Nikah mut'ah atau nikah mut'ah, seperti namanya, merupakan ikatan perkawinan sementara dalam Islam yang jangka waktu dan maharnya telah ditentukan sebelumnya. Di beberapa negara Asia, banyak perempuan muda yang dieksploitasi melalui tren yang meresahkan ini. Mereka menikah demi kesenangan dengan turis Timur Tengah dengan imbalan uang. Seringkali, para perempuan ini tidak hanya memberikan layanan seksual tetapi juga bekerja sebagai pembantu rumah tangga bagi wisatawan. Karena perkawinan ini bersifat sementara, perempuan dapat mengadakan banyak kontrak.

Sebuah laporan dari Los Angeles Times menyoroti bagaimana tren yang meresahkan ini telah berkembang menjadi industri yang berkembang pesat di Indonesia, memberikan kontribusi terhadap perekonomian dan pariwisata negara meskipun ilegal, mirip dengan prostitusi. “Kami melihat sekarang praktik ini semakin meluas. Pariwisata memenuhi kebutuhan ekonomi,” Yayan Sopyan, profesor hukum keluarga Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah di Jakarta, mengatakan kepada LA Times.

Seorang wanita muda, yang telah berkecimpung dalam industri yang meresahkan ini selama satu dekade, menikah sebanyak 15 kali dengan turis yang berkunjung ke negara Asia ini. Cahaya, nama yang diucapkan wanita tersebut kepada turis, berusia 17 tahun saat pertama kali memasuki pernikahan untuk kesenangan. Dia menikah dengan seorang turis asal Arab Saudi yang berusia 50-an. Pernikahan tersebut dilangsungkan di sebuah hotel bintang tiga di ibu kota Indonesia, Jakarta. Kakak perempuan Cahaya menemaninya ke hotel dan bertindak sebagai walinya, sedangkan agen yang mengatur pernikahan tersebut bertindak sebagai saksi.

Cahaya menerima Rs 71.363 sebagai imbalannya. Namun, agen tersebut mengambil setengah dari jumlah tersebut. Cahaya tidak hanya berhubungan seks dengan pria tersebut tetapi juga menjadi asisten rumah tangga, mengepel lantai, dan memasak makanan untuknya. Pernikahan tersebut berakhir lima hari kemudian ketika pria tersebut duduk di pesawat untuk terbang kembali ke Arab Saudi dan mengucapkan “talak” sebanyak tiga kali.

Cahaya menikah dengan teman sekelasnya pada usia 13 tahun yang menceraikannya empat tahun kemudian. Dia meninggalkannya bersama putri mereka dan tidak ada dukungan finansial. Meskipun ia bekerja di pabrik atau toko umum, gajinya tidak mencukupi untuk pasangan ibu-anak tersebut. Saat itulah kakak perempuannya, yang juga bekerja sebagai pengantin kontrak, memperkenalkannya pada industri ini dan menghubungkannya dengan seorang broker.

Cahaya, yang terjebak dalam pernikahan kesenangan, baru-baru ini pergi ke Arab Saudi bersama seorang pria yang berjanji akan memperlakukannya seperti “ratu” dan menawarkan sejumlah uang. Namun, ketika mereka mendarat di negara Timur Tengah, dia terpaksa melakukan semua pekerjaan rumah tangga, tanpa bayaran apa pun. Pria itu memperlakukannya seperti budak: dia meludahi makanannya, berteriak padanya setiap malam, merusak barang-barang, dan tidak membiarkannya tidur.

Cahaya berusaha kabur dari rumah berkali-kali namun selalu tertangkap. Akhirnya, dia menghubungi pria yang memperkenalkannya pada pernikahan yang menyenangkan. Ia memohon kepada Kedutaan Besar Saudi dan berbagai kementerian di Indonesia selama beberapa bulan, namun upaya bunuh diri Cahaya lah yang mempercepat prosesnya. Seorang kerabat suami kontraknya akhirnya membelikannya tiket pulang.

Berita ini mungkin menjadi pemicu. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal membutuhkan bantuan, hubungi salah satu saluran bantuan berikut: Aasra (Mumbai) 022-27546669, Sneha (Chennai) 044-24640050, Sumaitri (Delhi) 011-23389090, Cooj (Goa) 0832- 2252525, Jeevan (Jamshedpur ) 065-76453841, Pratheeksha (Kochi) 048-42448830, Maithri (Kochi) 0484-2540530, Roshni (Hyderabad) 040-66202000, Lifeline 033-64643267 (Kolkata)

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here