Apa yang Dapat Dipelajari Pemimpin SDM dari LEGO untuk Membangun Budaya yang Menarik

Ada banyak perbincangan tentang bagaimana tim pemasaran melakukan kampanye global besar berikutnya, namun yang sering terlewatkan adalah peran SDM dalam membentuk strategi tersebut. Sangat mudah untuk menganggap pemasaran sebagai dunia yang benar-benar terpisah dari SDM, tetapi CHRO yang cerdas lebih tahu. Ketika HR turun tangan untuk bermitra dengan pemasaran, keajaiban terjadi—tidak hanya dalam persepsi merek, namun dalam membangun budaya perusahaan yang lebih kuat dan kohesif yang bergema di dalam dan luar.

Pemasaran global bukan hanya sekedar slogan yang menarik dan iklan yang apik; ini tentang memahami perilaku manusia, nuansa budaya, dan bagaimana data dan teknologi mendorong keputusan. Siapa yang lebih baik daripada SDM dalam menjembatani kesenjangan antara strategi sumber daya manusia perusahaan dan pesan pemasarannya?

Pemasaran Berbasis Data dan Etis: Peran Penting SDM

Merek-merek global saat ini bermain di arena yang berbeda dibandingkan satu dekade lalu. Data dan teknologi telah mengubah segalanya. Dari media sosial hingga kecerdasan buatan, cara perusahaan memahami dan terlibat dengan pelanggan lebih canggih dari sebelumnya. Namun dengan kekuatan yang besar, datang pula tanggung jawab yang besar. Dengan maraknya pemasaran digital, fokus pada etika juga meningkat—bagaimana data dikumpulkan, disimpan, dan digunakan.

Peran HR di sini sangat penting. CHRO harus bertanya, “Bagaimana kita melatih tim pemasaran untuk menggunakan data secara bertanggung jawab?” dan “Apakah kita membekali mereka untuk memahami implikasi etis dari strategi mereka?” Ini bukan hanya tentang menghindari mimpi buruk PR; ini tentang menyelaraskan pesan eksternal perusahaan dengan nilai-nilai internalnya. Dengan ikut campur, HR memastikan bahwa strategi pemasaran tidak hanya efektif tetapi juga etis dan mencerminkan prinsip-prinsip inti organisasi.

Kesuksesan Global LEGO: Kelas Master dalam Penyelarasan SDM dan Pemasaran

Dalam hal pemasaran global yang sukses, LEGO merupakan contoh utama bagaimana SDM dan pemasaran dapat bekerja sama untuk membangun merek yang kuat. Tim SDM LEGO telah melakukan lebih dari sekadar mendukung pemasaran—mereka telah bermitra dengan mereka untuk menciptakan budaya rasa ingin tahu dan inovasi yang bergema secara global.

Kesuksesan LEGO berakar pada pemahamannya bahwa merek tersebut lebih dari sekedar batu bata; ini tentang kreativitas, penceritaan, dan imajinasi. Perspektif ini berasal langsung dari kemitraan yang kuat antara SDM dan pemasaran, di mana kedua departemen memahami bahwa keterlibatan karyawan berdampak langsung pada keaslian merek. HR telah berperan penting dalam menumbuhkan budaya di mana setiap karyawan, mulai dari desainer hingga pemasar, didorong untuk berpikir seperti anak kecil—penuh rasa ingin tahu, rasa ingin tahu, dan kemauan untuk bereksplorasi.

Penyelarasan ini tidak hanya bersifat internal; itu juga menjangkau pengalaman pelanggan. Di beberapa kelas yang saya ajar, saya menggunakan studi kasus tentang caranya LEGO menanggapi pelanggan yang melaporkan bagian yang hilang di set mereka. Alih-alih balasan standar dan tertulis, layanan pelanggan LEGO menambahkan sentuhan kreatif yang menyenangkan pelanggan. Misalnya, ketika seorang pelanggan bernama John menemukan set LEGO Mos Eisley Cantina seharga $350 miliknya tidak ada tasnya, dia menerima tanggapan ini:

“John sayang,

Terima kasih telah menghubungi kami dan memberikan informasi itu! Saya sangat menyesal Anda kehilangan tas 14 dari Mos Eisley Cantina Anda! Ini pasti hasil karya Lord Vader.

Jangan takut, karena saya telah menyewa Han untuk memberikan tas itu kepada Anda.

Semoga harimu menyenangkan dan semoga kekuatan menyertaimu.”

Akan sangat bagus jika HR bisa sama menyenangkannya saat melatih tim pemasaran. Interaksi pelanggan seperti ini mencerminkan lingkungan kerja di mana rasa ingin tahu dan kreativitas didorong di setiap tingkatan. HR dapat membantu mendorong nilai-nilai ini dengan menanamkannya dalam program pelatihan dan komunikasi internal, memastikan bahwa semua orang mulai dari layanan pelanggan hingga pemasaran merasa diberdayakan untuk terhubung dengan pelanggan dengan cara yang autentik dan bermakna.

Kolaborasi Lintas Fungsional Antara SDM dan Pemasaran

Mari kita ambil pelajaran lain dari buku pedoman LEGO. Merek ini memungkinkan tim regional untuk menyesuaikan pesan mereka sambil memastikan semuanya selaras dengan narasi global. Kesuksesan sebenarnya di sini bukan hanya soal pemasaran yang brilian—tetapi juga tentang kolaborasi yang lancar. Pemimpin SDM di LEGO telah memecah silo antar departemen dengan membentuk tim lintas fungsi yang menyatukan SDM, pemasaran, desain produk, dan bahkan wawasan pelanggan. Pendekatan holistik ini berarti bahwa setiap kampanye merupakan produk dari berbagai perspektif, sehingga memperkuat daya tariknya di pasar global.

HR dapat memfasilitasi kerangka serupa dengan memastikan dialog berkelanjutan antar tim, mengadakan lokakarya untuk berbagi wawasan tentang dinamika budaya, dan menciptakan ruang di mana karyawan dapat bereksperimen dengan ide-ide baru tanpa takut gagal. Ketika SDM mendorong kolaborasi, pemasaran dapat fokus pada hal terbaiknya—menjalin hubungan dengan orang-orang.

Pemasaran yang Berpusat pada Manusia: Masa Depan CHRO

Jika ada satu hal yang dapat diambil dari CHRO, ini adalah: pemasaran adalah tentang manusia, dan itulah keahlian Anda. Pemasar global yang paling sukses tidak hanya mendorong produk; mereka membangun hubungan dan kepercayaan. Di sinilah SDM dapat menawarkan nilai unik—dengan memastikan bahwa setiap upaya pemasaran didasarkan pada pemahaman mendalam terhadap orang-orang, baik di dalam maupun di luar organisasi.

Dorong tim pemasaran Anda untuk berpikir melampaui poin data dan menggali elemen manusianya. Apa harapan, ketakutan, dan impian orang-orang yang ingin Anda jangkau? Ketika tim pemasaran memahami hal ini, mereka tidak hanya membuat iklan; mereka membangun koneksi yang bertahan lama.

Langkah-Langkah yang Dapat Ditindaklanjuti CHRO Untuk Mempengaruhi Kesuksesan Pemasaran

Jadi, apa yang harus dilakukan CHRO secara berbeda? Mulailah dengan menanamkan prinsip keingintahuan budaya, pemasaran etis, dan kolaborasi lintas fungsi ke dalam program pelatihan Anda. Dorong tim Anda untuk berpikir secara global namun bertindak secara lokal. Mendorong bagian pemasaran untuk terlibat dalam dialog dengan departemen lain, mulai dari analisis data hingga layanan pelanggan, untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh tentang pengalaman pelanggan.

Kesuksesan LEGO bukan hanya soal batu bata warna-warni, namun juga membangun budaya di mana SDM dan pemasaran berkolaborasi untuk menjaga rasa ingin tahu sebagai pusatnya. Di dunia di mana data adalah rajanya dan teknologi bergerak secepat kilat, sentuhan manusia menjadi lebih penting dari sebelumnya. Dengan bermitra dengan pemasaran, SDM dapat membantu memastikan bahwa strategi global tidak hanya berhasil, namun juga terhubung.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here