Freeport Indonesia Mendukung Konsesi Penambangan Tanpa Batas

Jakarta. CEO Freeport Indonesia pada hari Selasa menyuarakan dukungannya terhadap potensi penghapusan peraturan pemerintah yang membatasi durasi konsesi pertambangan.

Tony Wenas mengatakan beberapa negara tidak menerapkan batasan waktu pada aktivitas penambangan, asalkan pemegang konsesi mengikuti praktik penambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

“Izin pertambangan harus berlaku sampai sumber dayanya habis, terutama dalam ekosistem yang kegiatan hulu dan hilirnya terintegrasi penuh,” kata Tony saat berdiskusi di BNI Investor Daily Summit di Jakarta.

“Di beberapa negara, izin pertambangan tidak ada batasan waktu selama outputnya masih diperlukan. Namun, penting bagi para penambang untuk benar-benar mematuhi standar pelestarian lingkungan,” tambahnya.

Pernyataan tersebut merupakan tanggapan terhadap pernyataan Ketua Asosiasi Pertambangan Indonesia Rachmat Makkasau, yang menganjurkan peninjauan kembali peraturan yang memberikan batasan waktu pada operasi pertambangan, sebagai cara untuk menarik investasi baru di sektor ini.

Tony mencatat, industri pertambangan Indonesia sedang mengalami lonjakan momentum akibat kenaikan harga mineral, peningkatan permintaan, dan berkurangnya pasokan global.

“Saat yang tepat bagi Indonesia untuk memantapkan posisinya sebagai produsen utama tembaga, bauksit, dan tentunya nikel,” kata Tony dalam diskusi bertajuk “Masa Depan Pertambangan: Mendorong Efisiensi dan Keberlanjutan melalui Teknologi.”

Bulan lalu, Freeport Indonesia meluncurkan pabrik peleburan tembaga jalur tunggal terbesar di dunia di Jawa Timur, dalam sebuah upacara yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo.

Pabrik peleburan tersebut memiliki kapasitas input sebesar 1,7 juta ton konsentrat tembaga dan diperkirakan akan memproduksi sekitar 650.000 ton katoda tembaga setiap tahunnya, serta 50 ton emas dan 210 ton perak.

Presiden mencatat bahwa Freeport telah menginvestasikan Rp 56 triliun ($3,68 miliar) di pabrik peleburan baru tersebut, yang menandai tonggak sejarah penting bagi perusahaan.

Freeport Indonesia mengoperasikan tambang bawah tanah di Timika, Papua, yang memproduksi tembaga dan emas.

Tag: Kata Kunci:

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here