Prospek pasar asuransi non-jiwa membaik

AM Best telah merevisi prospek segmen asuransi non-jiwa Indonesia menjadi 'Stabil' dari 'Negatif'.

Faktor-faktor di balik revisi ini mencakup prospek pertumbuhan yang kuat, potensi asuransi kewajiban pihak ketiga (TPL) wajib bagi pengendara, dan perubahan peraturan yang diharapkan dapat meningkatkan stabilitas keuangan jangka panjang sektor ini.

Itu Laporan Segmen Pasar Terbaik, “Prospek Segmen Pasar: Asuransi Non-Jiwa Indonesia”, juga mencatat dua faktor moderat, termasuk tekanan yang masih ada pada kondisi penjaminan di segmen bisnis inti dan peningkatan risiko harga karena pesatnya pertumbuhan pasar kendaraan listrik.

Perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5% pada tahun 2023 dan kemungkinan akan tetap kuat dalam waktu dekat, didukung oleh permintaan domestik yang stabil, peningkatan investasi bisnis, dan belanja fiskal, menurut laporan tersebut. Segmen asuransi non-jiwa di negara ini melaporkan hasil pendapatan yang kuat pada kuartal pertama tahun 2024. Hal ini mengikuti momentum pertumbuhan pada tahun 2023 dengan pendorong utama adalah lini bisnis properti, kredit, kesehatan, dan kendaraan bermotor.

AM Best memperkirakan permintaan asuransi komersial akan meningkat seiring berjalannya waktu sesuai dengan “Visi Emas 2045” yang dicanangkan pemerintah Indonesia. Strategi ini dirancang untuk mentransformasi perekonomian melalui rencana modernisasi dan pengembangan infrastruktur negara yang ada serta meningkatkan produksi energi terbarukan. Selain itu, usulan peraturan yang mewajibkan pengendara untuk memiliki asuransi TPL diharapkan akan semakin meningkatkan permintaan asuransi, mengingat asuransi TPL kendaraan bermotor saat ini dibeli secara sukarela.

Mengingat adanya dorongan peraturan untuk menerapkan kebijakan ini pada tahun 2025, permintaan asuransi kendaraan bermotor diperkirakan akan tumbuh secara signifikan dalam jangka menengah dan membantu mempersempit kesenjangan perlindungan asuransi di negara ini,” kata Chris Lim, direktur asosiasi di AM Best. “Meskipun demikian, keberhasilan penerapan proposal ini memerlukan desain produk yang efektif, manajemen risiko yang kuat, dan strategi penetapan harga yang memadai untuk memitigasi potensi tantangan penjaminan.”

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here