Mengumumkan Indonesia PE-VC Summit 2025 pada 16 Januari di Jakarta

Mulailah tahun 2025 dengan KTT PE-VC Indonesia—konferensi yang akan diikuti untuk menavigasi pasar utama di Asia Tenggara.

Bergabunglah bersama kami pada 16 Januari 2025, di The St. Regis Jakarta untuk mendengarkan pembicara paling berpengaruh termasuk pembuat kebijakan, investor, pendiri, dan pemimpin startup.

Dengan kolektif pembicara yang tak tertandingi, agenda kontekstual, diskusi yang tajam, dan peluang berjejaring, kami berupaya memastikan bahwa pertemuan puncak kami memberikan nilai terbaik untuk waktu Anda.

Pertemuan puncak di Indonesia ini akan membahas strategi ekuitas swasta dan modal ventura yang terjadi di pasar paling signifikan di Asia Tenggara dan akan mendalami tema-tema sektoral utama.

KTT Indonesia diadakan hampir empat bulan setelah KTT Asia PE-VC 2024 kami yang mengalami kelebihan permintaan dan sangat sukses di Singapura. Dengan kehadiran lebih dari 1.000 delegasi, 125+ pembicara, 30+ sesi memukau, dan empat lagu tematik, konferensi puncak tahun ini berkembang lebih jauh dalam skala dan cakupan. Berikut adalah beberapa hal penting mengenai Asia Tenggara dari pertemuan puncak kami yang baru saja selesai:

Para VC veteran meremehkan kekeringan pendanaan dan optimis terhadap peluang di Asia
Jenny Lee dari Granite Asia dan Shailendra Singh dari Peak XV tetap optimis mengenai peluang investasi di Tiongkok, India, dan seluruh Asia.

Modal usaha
Shailendra Singh, Managing Director, Peak XV (kiri), dan Jenny Lee, Senior Managing Partner, Granite Asia (tengah), berbincang dengan Joji Thomas Philip, Pendiri & Pemimpin Redaksi, DealStreetAsia.

Investor tetap optimis terhadap teknologi iklim di Asia di tengah perlambatan global
Panelis dari TRIREC, AC Ventures, Synapses, dan Clime Capital sepakat bahwa sektor ini mendapat manfaat dari keselarasan yang kuat di antara para pemangku kepentingan yang menyadari kebutuhan mendesak untuk mengatasi perubahan iklim.


Para fund manager pertama di Asia Tenggara harus melakukan diversifikasi agar bisa menonjol
Salah satu bidang di mana para manajer baru di Asia Tenggara meraih kesuksesan adalah dalam bidang spesialisasi sektor.


Fintech di Asia Tenggara menghadapi tantangan, namun para ahli melihat adanya peluang
Meskipun terjadi penurunan investasi dan penurunan valuasi, industri fintech di Asia Tenggara tetap merupakan peluang jangka panjang jika didekati dengan strategi yang tepat.


Perusahaan-perusahaan teknologi di Asia Tenggara perlu memberikan keuntungan yang kuat agar dapat meraup keuntungan
Para panelis mengatakan bahwa jalan keluar merupakan sebuah perjuangan yang sulit dilakukan di Asia Tenggara. Kurangnya likuiditas berdampak buruk pada penggalangan dana startup di wilayah tersebut.


Simpan tempat Anda sekarang untuk cakupan terlengkap di Indonesia.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here