Freeport Indonesia menghentikan produksi katoda tembaga di Manyar setelah kebakaran

“Produksi katoda tembaga akan menghabiskan gas sulfur yang harus ditangkap oleh pembangkit ini. Dengan terjadinya kebakaran tersebut, kami akan menghentikan proses produksi,” kata CEO Freeport Indonesia Tony Wenas.

Tony mengatakan, lamanya penghentian produksi bergantung pada investigasi kebakaran smelter dan perseroan akan mengkaji ulang proses produksinya.

Jakarta akan meninjau rencana perusahaan untuk meningkatkan produksi guna memastikan keselamatan, Menteri Investasi Indonesia Rosan Roslani mengatakan pada konferensi pers.

Pabrik peleburan tembaga senilai $3,7 miliar selesai pada bulan Juni dan mulai berproduksi pada bulan September. Namun, produksi tertunda hingga bulan November karena kebocoran air dan uap selama periode pengujian awal.

Pabrik tersebut diperkirakan akan mencapai kapasitas penuh pada Januari 2025 tetapi Freeport akan mengevaluasi kembali rencana untuk meningkatkan produksi setelah kebakaran, katanya dalam pernyataan.

Pabrik peleburan ini memiliki kapasitas input tahunan sebesar 1,7 juta metrik ton konsentrat tembaga, yang dapat menghasilkan sekitar 900.000 ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 210 ton perak per tahun.

Tidak ada korban jiwa atau luka setelah kejadian di pabrik peleburan tersebut, kata CEO.

(Oleh Bernadette Christina dan Stefanno Sulaiman; Disunting oleh John Mair dan Christian Schmollinger)



Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here