Angka perdagangan Indonesia pada bulan September tidak sesuai ekspektasi pasar, dengan nilai ekspor dan impor yang turun dalam USD dibandingkan bulan sebelumnya, dan tingkat pertumbuhan tahunan yang menurun. Angka ekspor bulan Agustus juga direvisi lebih rendah.
Ekspor pada bulan September turun menjadi USD 22,1 miliar, turun sebesar USD 1,5 miliar. Impor juga melemah, turun sebesar USD 1,8 miliar dari bulan sebelumnya menjadi USD 18,82 miliar.
Newswires berfokus pada fakta bahwa ekspor dan impor masih meningkat dari tahun ke tahun dan juga pada fakta bahwa surplus perdagangan telah sedikit meningkat (meningkat menjadi USD 3,26 miliar dari USD 2,9 miliar pada bulan Agustus).
Namun, pasar tidak terlalu antusias terhadap angka-angka ini, yang mungkin mencerminkan kondisi permintaan global yang sangat sulit bagi sebagian besar ekspor Indonesia yang banyak mengandung komoditas, dan nilai tukar Rupiah melemah sebelum dan segera setelah angka-angka ini.
Sejak bulan Agustus, ekspor non-minyak ke negara-negara ASEAN lainnya melemah, terutama disebabkan oleh penurunan tajam (13,99%) pada ekspor ke Thailand. Ekspor ke negara-negara besar lainnya termasuk Tiongkok, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang juga jauh lebih lemah (-8.34%). Ekspor ke Eropa masih sedikit positif (1,36%).