JAKARTA (Reuters) – Pemimpin baru Indonesia, Prabowo Subianto, memberikan pengarahan kepada calon menterinya pada hari Rabu mengenai masalah ekonomi dan geopolitik menjelang pelantikannya pada hari Minggu, kata juru bicaranya, ketika penilaian kabinetnya terus berlanjut.
Pekan ini, Prabowo memanggil puluhan orang yang mengaku diminta bergabung dengan pemerintahan berikutnya, termasuk Menteri Keuangan saat ini, Sri Mulyani Indrawati. Kabinetnya belum diumumkan secara resmi.
Dahnil Anzar Simanjuntak, juru bicara Prabowo, mengatakan di saluran berita Kompas TV bahwa pengarahan tersebut dimaksudkan agar “para menteri membangun saling pengertian dengan Prabowo.”
Dahnil mengatakan, topik pembekalan berkisar pada upaya antikorupsi dan perekonomian.
Agenda Prabowo termasuk mempercepat pertumbuhan ekonomi menjadi 8% dari saat ini 5% sekaligus mengakhiri kemiskinan dan kekurangan gizi di negara berpenduduk 275 juta jiwa ini. Ia juga mendorong program bernilai miliaran dolar yang memberikan makanan gratis kepada 20 juta siswa.
“Prabowo ingin memastikan ada kesadaran dari seluruh menteri, dari seluruh bawahannya…untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%,” kata Dahnil.
Dahnil juga mengatakan, pembekalan tersebut akan menyentuh isu geopolitik, tanpa memberikan rinciannya.
Prabowo telah mengatakan bahwa ia akan menjaga kebijakan luar negerinya agar tidak memihak negara besar mana pun, baik Tiongkok atau Amerika Serikat.
Media lokal melaporkan beberapa menteri tiba untuk memberikan pengarahan di kediaman Prabowo di selatan ibu kota Jakarta, termasuk Sri Mulyani dan Menteri Perekonomian saat ini Airlangga Hartarto.
Prabowo, mantan jenderal yang memenangkan pemilihan presiden dengan telak pada bulan Februari, akan dilantik pada hari Minggu. Wakil presidennya adalah Gibran Rakabuming Raka, putra tertua Presiden Joko Widodo yang akan keluar.
(Laporan Stanley Widianto; Editing oleh Raju Gopalakrishnan)