PODCAST: Tiongkok Berbicara dengan UE mengenai Tarif Kendaraan Listrik, dan Indonesia Mengincar Larangan Temu – Karya Bambu

Tiongkok dan UE berupaya mencapai kesepakatan untuk menghindari tarif UE terhadap kendaraan listrik Tiongkok. Dan Indonesia meminta Apple dan Google untuk mengusir aplikasi e-commerce Temu yang populer di Tiongkok.

Oleh Doug Young & Rene Vanguestaine

Tarif terbaru Uni Eropa terhadap kendaraan listrik (EV) Tiongkok merupakan kelanjutan dari ketegangan perdagangan global yang sedang berlangsung seputar industri yang didukung negara Tiongkok. Mengikuti jejak Amerika Serikat, UE telah memberlakukan tarif baru pada kendaraan listrik Tiongkok, meskipun pada tingkat yang sedikit lebih rendah. UE telah menolak proposal Tiongkok untuk menetapkan harga minimum €30.000 untuk kendaraan listrik impor Tiongkok.

Harga minimum €30.000 yang disarankan oleh Beijing dipandang tidak cukup, mengingat banyak kendaraan listrik Eropa, terutama yang berasal dari pabrikan besar Jerman, diberi harga jauh lebih tinggi. Menerima proposal ini kemungkinan besar masih akan membuat impor Tiongkok jauh lebih kompetitif. Selain itu, membiarkan Tiongkok menentukan harga minimum dapat melemahkan pengaruh negosiasi UE.

UE juga tampaknya cenderung melakukan negosiasi langsung dengan masing-masing produsen mobil Tiongkok dibandingkan dengan negosiasi antar negara. Pendekatan ini kemungkinan besar didorong oleh kekhawatiran mengenai transparansi dan kontrol atas diskusi. Sebaliknya, Tiongkok lebih memilih negosiasi di tingkat negara karena hal ini memberikan Beijing kendali yang lebih besar atas narasi dan informasi yang dibagikan kepada regulator Eropa. Mengizinkan pembicaraan langsung antara otoritas Eropa dan masing-masing perusahaan Tiongkok dapat mengakibatkan hilangnya kendali terhadap Beijing, dan berpotensi mengungkap rincian mengenai subsidi dan arahan pemerintah.

Posisi UE diperumit oleh perpecahan internal, karena negara-negara seperti Jerman dan Spanyol menentang tarif baru karena kepentingan ekonomi mereka di Tiongkok. Jerman, khususnya, memiliki industri otomotif yang signifikan dan mewaspadai potensi pembalasan Tiongkok yang dapat memengaruhi ekspornya ke Tiongkok. Namun, cukup banyak negara anggota UE yang mendukung sikap kuat untuk melanjutkan langkah-langkah perlindungan ini.

Raksasa E-commerce Tiongkok Dikecam

Di sisi lain, Indonesia juga melawan pengaruh Tiongkok, kali ini menargetkan e-commerce. Pemerintah Indonesia telah meminta Google dan Apple untuk menghapus aplikasi belanja Temu yang populer dari toko aplikasi domestik mereka untuk melindungi pedagang kecil dan menengah setempat. Temu, cabang Pinduoduo (PDD) Tiongkok di luar negeri, dikenal menjual barang-barang yang sangat murah.

Intervensi langsung seperti ini—meminta raksasa teknologi untuk menghapus aplikasi komersial tanpa tuduhan aktivitas ilegal—jarang terjadi. Permintaan serupa sering dikaitkan dengan pendekatan Tiongkok terhadap tata kelola internet. Apple telah memenuhi permintaan tersebut dari pemerintah Tiongkok di masa lalu, sementara Google menolak dan kemudian meninggalkan pasar Tiongkok. Bagaimana Apple dan Google akan menanggapi permintaan Indonesia masih harus dilihat.

Langkah yang dilakukan Indonesia ini mungkin menjadi preseden bagi negara-negara lain di Asia Tenggara, dimana bisnis lokal semakin khawatir terhadap dampak murahnya impor dari Tiongkok. Negara-negara seperti Brasil dan Turki juga telah menolak produk Tiongkok dalam beberapa tahun terakhir untuk melindungi industri dalam negeri, yang menandakan tren global yang lebih luas mengenai resistensi terhadap ekspansi pasar Tiongkok yang agresif.

Meskipun pendekatan yang dilakukan Indonesia berfokus pada penghapusan aplikasi sebagai perantara, negara lain, seperti Amerika Serikat, mengadopsi taktik yang berbeda. AS tidak bermaksud melarang aplikasi seperti Temu, melainkan menutup celah, seperti pengecualian impor de minimis, yang memungkinkan perusahaan-perusahaan ini mengimpor barang tanpa membayar bea masuk. Pendekatan ini tidak terlalu bermuatan politis dan berlaku secara seragam untuk semua impor, sehingga lebih cocok dalam konteks demokrasi.

Tentang China Inc

China Inc oleh Bamboo Works membahas perkembangan terkini pada perusahaan-perusahaan Tiongkok yang terdaftar di Hong Kong dan Amerika Serikat untuk mendorong pengambilan keputusan yang tepat bagi investor dan pihak lain yang tertarik pada kelompok perusahaan yang dinamis ini.

Berlangganan China Inc di aplikasi favorit Anda:

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here