Indonesia Pertahankan Suku Bunga Kebijakan Tetap di 6,00%

Bank sentral Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada hari Rabu karena dewan kebijakan menilai bahwa sikap saat ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi terkendali sesuai target, dan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dipimpin oleh Gubernur Perry Warjiyo memutuskan untuk mempertahankan tujuh hari reverse repo rate untuk pertemuan kedua berturut-turut sebesar 6,00 persen.

Pada pertemuan bulan Agustus, bank tersebut secara tak terduga menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin.

Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan inflasi terkendali dalam target 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025, serta mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kata bank tersebut dalam pernyataannya.

Data terakhir menunjukkan inflasi Indonesia melambat menjadi 1,84 persen pada bulan September dari 2,12 persen pada bulan Agustus, seiring dengan tercatatnya inflasi yang rendah pada seluruh komponen.

Ke depan, bank memperkirakan inflasi akan tetap terkendali sesuai targetnya.

Itu ekonomi diproyeksikan tumbuh pada kisaran 4,7 hingga 5,5 persen pada tahun ini dan terus meningkat pada tahun 2025.

Pertumbuhan ekonomi pada triwulan IV tahun 2024 diperkirakan masih baik, terutama didukung oleh peningkatan investasi dan konsumsi rumah tangga yang baik, serta peningkatan belanja pemerintah pada akhir tahun.

Selain itu, nilai tukar Rupiah diperkirakan akan stabil seiring dengan imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih baik, serta komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas perekonomian.

Untuk komentar dan umpan balik, hubungi: [email protected]

Berita Ekonomi

Bagian dunia manakah yang mengalami kinerja perekonomian terbaik (dan terburuk) belakangan ini? Klik Di Sini untuk memeriksa kami Kartu Skor Ekon dan cari tahu! Lihat peringkat terkini untuk yang berkinerja terbaik dan terburuk di PDB, tingkat pengangguran, inflasi dan banyak lagi.



Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here