Bahrain tidak akan bermain sepak bola di Indonesia karena alasan keamanan

Hari-hari berikutnya terjadi gelombang pelecehan online dari penggemar sepak bola Indonesia, yang membanjiri halaman media sosial AFC dengan kritik dan membuat akun palsu yang meniru identitas Ahmed Al Kaf.

Banyak penggemar yang menuduh wasit Oman sengaja memihak negara Teluk dengan membiarkan pertandingan dilanjutkan. Usai pertandingan, manajer Indonesia menyebut Al Kaf “bias” terhadap Bahrain.

Pelecehan tersebut memicu tanggapan keras dari BFA, yang harus menonaktifkan komentar di postingan media sosialnya dan mengatakan situs webnya berulang kali menjadi sasaran peretas di Indonesia.

“(BFA) mengungkapkan keterkejutannya yang luar biasa atas berbagai ancaman pembunuhan yang diterima oleh anggota tim di akun media sosial mereka – sebuah langkah yang mencerminkan ketidakpedulian masyarakat Indonesia terhadap nyawa manusia,” katanya dalam pernyataan yang diposting di Instagram.

“Itu tidak sesuai dengan prinsip, nilai-nilai dan norma-norma Islam, juga tidak mencerminkan kemajuan dan kemajuan suatu negara.”

Oleh karena itu, BFA mengatakan pihaknya telah meminta pertandingan kedua di Jakarta untuk dipindahkan ke luar Indonesia karena “menolak untuk membahayakan nyawa anggota tim”.

Jika permintaan BFA ditolak dan Bahrain menolak memainkan pertandingan tersebut, maka Indonesia otomatis menang 3-0.

Menanggapi tudingan Bahrain, PSSI mengatakan, “Masyarakat Indonesia terkenal dengan keramahannya, sehingga kami akan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi mereka”.

Masalah penonton adalah masalah besar dalam sepak bola Indonesia, di mana pihak berwenang sering kesulitan membendung kekerasan antar kelompok suporter.

Dua tahun lalu, Indonesia melihat salah satu bencana stadion terburuk di dunia ketika 125 orang tewas dalam kejar-kejaran yang dipicu serbuan kipas angin di kota Malang.

Bahrain dan Indonesia mempunyai sejarah dalam hal konflik yang kontroversial.

Pada tahun 2012, negara Teluk ini mengalahkan Indonesia 10-0 di kualifikasi Piala Dunia, yang menimbulkan kecurigaan karena Bahrain harus mengejar defisit sembilan gol dari rivalnya Qatar di klasemen grup untuk mendapat peluang melaju ke babak berikutnya.

Skor yang aneh ini memicu penyelidikan FIFA terhadap potensi pengaturan pertandingan, namun kedua belah pihak akhirnya dibebaskan.

Bahrain, yang saat ini berada di peringkat 76 dunia, akan menghadapi China pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia berikutnya bulan depan.

Indonesia, peringkat 129, akan menghadapi Jepang pada November mendatang.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here