Oleh
Kantor Berita Vietnam
Kam, 31 Oktober 2024 | 18:01 GMT+7
Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengadakan pertemuan tertutup dengan beberapa menteri pada hari Selasa untuk membahas situasi terkini industri tekstil Indonesia, khususnya dengan fokus pada raksasa tekstil Sri Rejeki Isman (Sritex).
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tujuan Presiden adalah untuk mendapatkan wawasan mengenai kesulitan yang dialami industri TPT.
Menurut Airlangga, sebagai langkah awal, pemerintah berencana memastikan Sritex bisa mempertahankan aktivitas ekspor-impor.
Pertemuan tersebut juga membahas sumber pendanaan darurat Sritex setelah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.
Airlangga mengatakan, dengan tetap beroperasinya Sritex, lapangan kerja bagi 50.000 pekerja di perusahaan itu bisa tetap terjaga.
Hasil survei terkini menunjukkan indeks kepercayaan industri pada bulan September mencapai di atas 50 poin, yang berarti pulih secara positif. Sektor manufaktur Indonesia memperoleh angka 52,48 pada bulan September, naik sedikit dari 52,4 pada bulan Agustus.
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perindustrian Febri Hendri Antoni Arie mengatakan industri TPT belum sepenuhnya pulih dari masuknya barang impor. Meski indeks kepercayaan melebihi 50 poin, jumlah pekerja yang di-PHK di industri ini masih tinggi.
Menurut Kementerian Tenaga Kerja, 42.863 orang di-PHK di Indonesia pada akhir Juli tahun ini, dan 22.356 di antaranya berasal dari industri pengolahan, termasuk tekstil, garmen, dan alas kaki.
Asosiasi Produsen Benang dan Serat Filamen Indonesia (Apsyfi) mencatat sekitar 30 pabrik tekstil tutup sehingga menyebabkan 10.800 PHK dalam lima bulan pertama tahun ini, dibandingkan 7.200 PHK pada 2023.