HydroWing telah menandatangani perjanjian pengikatan dengan salah satu Subholding PLN untuk mengembangkan rencana pembangkit listrik arus pasang surut pertama di Indonesia. Proyek energi pasang surut 10 MW rencananya akan berlokasi di Nusa Tenggara Timur, kepulauan Indonesia.
HydroWing adalah divisi energi pasang surut dari Inyanga Marine Energy Group, yang berbasis di Inggris. PLN (Perusahaan Listrik Negara) adalah perusahaan listrik nasional milik negara di Indonesia dan memiliki jaringan listrik nasional.
Hal ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada tahun 2022 dimana kedua pihak sepakat untuk mempercepat energi pasang surut di Indonesia melalui identifikasi lokasi, penilaian sumber daya, dan rekayasa front-end. Lokasi di Nusa Tenggara Timur kini telah dipilih setelah melakukan penilaian menyeluruh terhadap berbagai lokasi energi pasang surut di seluruh negeri.
Richard Parkinson, CEO Inyanga Marine Energy Group, mengatakan: “Indonesia dipandang sebagai pasar utama bagi teknologi energi pasang surut inovatif kami. Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi pasang surut terbaik di dunia karena adanya aliran arus laut dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia. Ada juga efek corong antar pulau di nusantara, yang semakin memperkuat potensi energi pasang surut. Proyek percontohan di Nusa Tenggara Timur ini akan sangat penting bagi kami dan mitra lokal kami untuk bergerak cepat menuju proyek skala komersial yang signifikan di kepulauan Indonesia.”
Jean-Christophe Allo, Manajer Komersial di Inyanga Marine Energy Group, menambahkan: “Proyek baru yang menarik ini melanjutkan kesuksesan kami di Asia Tenggara. Awal tahun ini, kami mendapatkan kontrak untuk membangun pembangkit listrik tenaga pasang surut pertama di Asia Tenggara di Capul, Filipina dan sekarang kami sangat bersemangat untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga pasang surut pertama di Indonesia di Nusa Tenggara Timur. Proyek inovatif ini akan berkontribusi pada transisi kawasan menuju Net Zero, memberikan keamanan energi dengan energi yang terjangkau, 24/7, dan terbarukan.”
Untuk mengembangkan proyek di Nusa Tenggara Timur, Subholding PLN akan bertanggung jawab atas kegiatan yang meliputi batimetri, survei lokasi, pengukuran ADCP, dan pengambilan sampel sedimen, serta melakukan studi dampak interkoneksi.
HydroWing akan melakukan studi kelayakan, studi teknologi, jadwal pelaksanaan proyek, dan rencana O&M. Kedua pihak akan bekerja sama dalam rencana proses perizinan dan melakukan kajian sosial dan lingkungan.
Untuk berita dan artikel teknis lainnya dari industri energi terbarukan global, bacalah edisi terbaru majalah Energy Global.
Edisi Musim Gugur 2024 Energy Global
Pelajari wawasan energi terbarukan terbaru di Energy Global edisi Musim Gugur, terbitkan sekarang! Permasalahan ini dimulai dengan komentar tamu yang mendalam dari Cristiano Spillati, Managing Director di Limes Renewable Energy yang membahas perlunya pemasok energi terbarukan Eropa untuk mempercepat laju transisi energi. Hal ini diikuti oleh laporan regional dari Cornwall Insights mengenai industri penyimpanan energi baterai di Australia. Edisi ini membahas topik-topik utama termasuk kabel bawah laut angin lepas pantai, kapal pendukung angin lepas pantai, digitalisasi, komponen turbin angin, dan banyak lagi!
Baca artikel online di: https://www.energyglobal.com/other-renewables/01112024/first-tidal-energy-plant-set-up-in-indonesia/