Indonesia dan Rusia akan mengadakan latihan angkatan laut gabungan pertama – Asia & Pasifik

Indonesia dan Rusia akan mengadakan latihan angkatan laut gabungan pertama mereka bulan depan, kata Angkatan Laut Jakarta pada hari Selasa, seiring dengan upaya pemimpin baru kepulauan Asia Tenggara untuk meningkatkan hubungan dengan Moskow.

Negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara ini mempertahankan kebijakan luar negerinya yang netral, menolak untuk memihak dalam konflik Ukraina atau dalam persaingan kekuatan besar antara Washington dan Beijing.

Tapi Presiden baru dilantik Prabu Subianto telah berjanji untuk lebih berani di panggung dunia dan pada bulan Juli mengunjungi Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Vladimir Putin.

Angkatan Laut Indonesia (TNI AL) mengatakan latihan itu akan berlangsung pada 4-8 November di Laut Jawa dekat pangkalan angkatan laut di Surabaya, Jawa Timur.

“(Ini) merupakan tonggak sejarah latihan bilateral antara TNI AL dan angkatan laut Rusia,” kata TNI AL dalam pernyataannya.

Rusia akan mengirimkan tiga kapal perang kelas korvet, satu kapal tanker menengah, satu helikopter militer, dan satu kapal tunda, katanya.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov membenarkan latihan tersebut dan mengatakan bahwa latihan tersebut tidak ditujukan pada kekuatan saingannya.

“Ini…hanya untuk meningkatkan kemampuan dan potensi kedua armada kami,” katanya dalam jumpa pers hari Senin.

Indonesia telah berulang kali menyerukan penyelesaian damai atas invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Mantan presiden Joko Widodo menjadi pemimpin Asia pertama yang mengunjungi Kyiv dan Moskow sejak pecahnya perang pada Februari 2022.

Kyiv mencemooh Prabowo pada Juni 2023 ketika ia menjabat sebagai menteri pertahanan Indonesia atas apa yang disebutnya sebagai proposal perdamaian “aneh” yang ia buat pada KTT pertahanan Dialog Shangri-La di Singapura.

Rencananya mencakup zona demiliterisasi dan referendum di wilayah sengketa di Ukraina timur.

Indonesia pekan lalu juga memulai proses untuk menjadi anggota blok BRICS yang dipimpin oleh Rusia, Brazil, India, Tiongkok dan Afrika Selatan, kata Menteri Luar Negeri yang baru diangkat Sugiono, pada pertemuan puncak BRICS Plus di kota Rusia. dari Kazan.

Sumber