MAUMERE, Indonesia — Badan Penanggulangan Bencana Indonesia mengatakan pada hari Senin bahwa setidaknya sembilan orang tewas ketika serangkaian letusan gunung berapi meluas di pulau terpencil Flores.
Pihak berwenang menaikkan tingkat bahaya dan memperluas zona bahaya Gunung Lewotobi Laki Laki pada hari Senin, menyusul serangkaian letusan yang dimulai minggu lalu.
Badan pemantau gunung berapi di negara tersebut meningkatkan status waspada gunung berapi tersebut ke tingkat tertinggi dan menggandakan zona pengecualian menjadi radius 7 kilometer (4,3 mil) setelah tengah malam pada hari Senin karena letusan menjadi lebih sering terjadi. Ia telah memuntahkan abu kecoklatan tebal hingga 2.000 meter (6.500 kaki) ke udara setiap hari sejak Kamis.
Letusan yang terjadi tepat setelah tengah malam pada hari Senin memuntahkan abu tebal berwarna kecoklatan setinggi 2.000 meter (6.500 kaki) ke udara dan abu panas menghantam desa terdekat, membakar beberapa rumah termasuk sebuah biara biarawati Katolik, kata Firman Yosef, seorang pejabat di letusan tersebut. Pos pemantauan Gunung Lewotobi Laki Laki.
Ini adalah letusan gunung berapi kedua di Indonesia dalam beberapa minggu terakhir. Provinsi Sumatera Barat Gunung Marapisalah satu gunung berapi paling aktif di negara itu, meletus pada 27 Oktober, memuntahkan abu tebal setidaknya tiga kali dan menyelimuti desa-desa terdekat dengan puing-puing, namun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
___
Penulis Associated Press Niniek Karmini dan Edna Tarigan berkontribusi pada laporan ini.