Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey mengatakan para pembuat kebijakan dan pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang memungkinkan pertumbuhan ekonomi, sekaligus memastikan transisi menuju emisi nol bersih akan terjadi.
“Indonesia dan Inggris sama-sama merupakan negara kepulauan. Kami memiliki pengalaman dan pembelajaran unik untuk dibagikan, mengatasi beberapa tantangan geografis yang ditimbulkan oleh negara kepulauan, khususnya dalam memodernisasi sistem energi kita,” kata Dubes Jermey saat memberikan pidato pada Dialog Transisi Energi Indonesia 2024 di Jakarta pada Senin, 4 November 2024.
Dia mengatakan bahwa beberapa minggu yang lalu Inggris mencapai tonggak penting dalam perjalanannya menuju net zero, yaitu penutupan pembangkit listrik tenaga batu bara. Inggris, tambahnya, telah kecanduan pembangkit listrik tenaga batu bara selama ratusan tahun.
“Ketika revolusi industri dimulai pada abad ke-17, abad ke-18, dan ketika kita memasuki tahun 1950-an, 90 persen pasokan listrik kita berasal dari batu bara. Hanya 12 tahun yang lalu, pada tahun 2012, hanya 40 persen pasokan listrik kita berasal dari batu bara. Saat ini, pasokan listrik kami sama sekali tidak berasal dari batu bara.” katanya.
Duta Besar Jermey menyampaikan bahwa ada sejumlah elemen dalam cara Inggris mengelola transisi energi, termasuk teknologi.
“Tidak dapat disangkal bahwa teknologi telah memainkan peran penting dalam transisi energi. Salah satu tantangan teknologi adalah biaya. Namun, seiring berjalannya waktu, biayanya turun dengan kecepatan yang semakin cepat,” katanya.
Selain teknologi, kebijakan dan peraturan inovatif yang memberi insentif pada investasi dan partisipasi sektor swasta sangat penting dalam mencapai keberhasilan.
Duta Besar Inggris mengatakan peluang bisnis dan diversifikasi harus beralih dari batu bara ke berbagai energi terbarukan.
“Pemerintah perlu menciptakan lingkungan kebijakan yang mendorong dunia usaha untuk berinvestasi karena terdapat lingkungan yang konsumtif untuk pertumbuhan sektor energi terbarukan dan kepastian keuntungan yang akan diperoleh dari investasi tersebut,” ujarnya.
Duta Besar Jermey mengatakan Inggris berkomitmen untuk mewujudkan ambisi iklim tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga dengan mitra seperti Indonesia, karena ini adalah tantangan global yang memerlukan tindakan global.
Dia mengatakan lebih lanjut bahwa Inggris menyadari bahwa setiap negara melakukan pendekatan ini dengan konteks dan kondisinya masing-masing, dan tidak ada satu solusi yang bisa diterapkan untuk semua hal dalam dekarbonisasi.
“Setiap negara, negara seperti Indonesia, harus menemukan jalannya masing-masing menuju masa depan yang berkelanjutan,” tutupnya.