Pedagang Sebut Indonesia Sudah Tawar Pembelian 320.000

Pedagang Eropa melaporkan pada hari Senin bahwa badan pembelian negara Indonesia Bulog telah mengeluarkan tawaran internasional untuk membeli sekitar 320.000 ton beras.

Batas akhir pengajuan penawaran harga untuk tender adalah 31 Juli. Bulog akan memulai negosiasi harga yang dapat berlangsung selama beberapa hari, kata para pedagang.

Sekretaris Badan Pangan Nasional mengatakan, jika panen raya tidak mencukupi, Indonesia kemungkinan akan mengimpor beras sebanyak 4,3 juta ton.

Indonesia berencana mengimpor 3,6 juta ton beras tambahan tahun ini.

Badan Pusat Statistik memperkirakan produksi padi pada Januari hingga Agustus 2023 turun 9,52% dibandingkan tahun 2023. Harga beras dalam negeri, yang merupakan bahan makanan pokok bagi 270 juta penduduk Indonesia, pada Juni 2020 naik hampir 12% dibandingkan tahun sebelumnya akibat cuaca buruk yang menghambat panen.

Menurut para pedagang, Bulog menginginkan beras putih yang kadar pecahnya 5% dan digiling tidak lebih dari enam bulan sejak panen 2024.

Tiba di Indonesia antara Agustus 2024 dan September 2024, beras tersebut dapat berasal dari Vietnam, Thailand, dan Myanmar.

Penawaran tersebut muncul setelah Indonesia melakukan serangkaian pembelian besar dari luar negeri pada paruh pertama tahun ini, untuk meningkatkan impor beras dan mendinginkan harga menyusul buruknya panen di dalam negeri.

Bulog membeli sekitar 210.000 ton beras dalam tender internasional terakhirnya, yang dilaporkan pada tanggal 22 Mei. Sebagian besar beras yang dibeli berasal dari Vietnam, Kamboja, dan Myanmar. (Laporan dan penyuntingan oleh Christopher Cushing; Michael Hogan)

Sumber